Iran Vs Israel

2 Sosok Ini Warisi Paham Zionisme Benjamin Netanyahu, Anwar Abbas Setuju Ucapan Presiden Erdogan

Ada dua sosok yang mewarisi paham tersebut kepada Netanyahu hingga melatarbelakangi pandangannya.

Editor: Kamri
Faceboook PM Israel/tangkapan layar X/@sentdefender/Tribunnews.com
PM NETANYAHU - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Kamis (19/6/2025). Kerusakan bangunan akibat konflik Israel vs Iran. 

POSBELITUNG.CO – Sikap dan pandangan keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hanya lebih menekankan kepentingan rakyat dan negara Israel saja, dinilai oleh Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian kawasan Timur Tengah.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas setuju atas pernyataan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan itu.

Ia menilai sikap dan pandangan Perdana Menteri Israel itu tentu tidak lepas dari kaitan dengan tiga hal yang melatarbelakangi sikap dan pandangan Netanyahu itu.

Menurut Anwar Abbas, pandangan Benjamin Netanyahu itu pertama tak lepas dari paham zionisme yang telah diwariskan kepadanya.

Ada dua sosok yang mewarisi paham tersebut kepada Netanyahu hingga melatarbelakangi pandangannya.

Diketahui Netanyahu mewarisi paham zionisme itu dari sang kakek, yaitu Nathan Mileikowsky.

Mileikowsky merupakan seorang penulis dan aktivits Zionist.

Sosok lain yang mempengaruhi paham zionisme itu adalah ayahnya bernama Benzion Netanyahu.

Benzion dikenal sebagai seorang guru besar sejarah dan juga aktivis Zionist.

Dua sosok tersebut memiliki cita-cita untuk mendirikan Negara Yahudi yang wilayahnya meliputi sebagian wilayah yang ada di Timur Tengah.

"Pertama faham zionisme yang sudah dia warisi dari kakeknya yang bernama Nathan Mileikowsky seorang penulis dan aktivis zionist dan bapaknya Benzion Netanyahu seorang guru besar sejarah yang juga aktivis zionist.

Yang ingin mendirikan sebuah negara Yahudi atau Israel Raya yang wilayahnya meliputi wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan sebagian dari wilayah Irak, Saudi dan Mesir," kata Anwar Abbas dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (19/6/2025).

Hal kedua yang melatarbelakangai sikap kerasnya itu, jelas Anwar Abbas, yaitu adanya dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara barat seperti Inggris dan Perancis.

Kebetulan negara-negara itu memiliki kekuatan ekonomi dan politik serta persenjataan yang cukup kuat.

Sedangkan hal ketiga adalah lantaran kondisi dunia Arab yang masih belum bersatu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved