Iran Vs Israel

Update Iran vs Israel Hari Ini, Sekutu Teheran Siap Hulu Ledak Nuklir, 3 Negara Ajukan Resolusi

Menyikapi sikap AS yang melancarkan serangan ke Iran itu, tiga negara resmi mengajukan resolusi ke DK PBB

|
Editor: Kamri
Tribunnews
AS SERANG IRAN - Grafis Amerika Serikat (AS) menyerang situs nuklir di Iran. Menyikapi serangan AS itu, tiga negara mengajukan resolusi masing-masing perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. 

POSBELITUNG.CO – Perkembangan konflik Iran vs Israel hari ini diwarnai kecaman sejumlah pihak terhadap serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap tiga lokasi fasilitas situs nuklir Iran.

Keputusan Presiden AS Donald Trump bergabung dengan Israel membombardir situs nuklir Iran itu dinilai sebagai kesalahan yang mendorong AS menuju jurang peperangan lainnya.

Menyikapi sikap AS yang melancarkan serangan ke Iran itu, tiga negara resmi mengajukan resolusi bersama kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Tiga negara yang mengajukan resolusi itu masing-masing perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.

Resolusi yang diajukan Rusia, Tiongkok dan Pakistan itu menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat dalam konflik Iran vs Israel dan Amerika Serikat itu.

Seruan gencatan senjata segera dan tanpa syarat itu dibahas dalam sidang darurat Dewan Keamanan, pada Minggu (22/6/2025) malam waktu New York, seperti dilaporkan The Guardian.

Menyikapi hal itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas rancangan resolusi yang mengecam serangan militer AS terhadap situs nuklir Iran itu.

Resolusi PBB itu juga mendesak penghentian total semua aksi permusuhan.

Mantan Presiden dan juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menegaskan negara-negara sekutu Iran siap secara langsung memasok hulu ledak nuklir mereka sendiri untuk Teheran.

Dmitry Medvedev menyampaikan pernyataannya itu guna menanggapi serangan AS atas pengeboman tiga situs nuklir Iran di Fordow, Natanz dan Isfahan pada Sabtu (21/6/2025).

Ia mengatakan keputusan Trump yang mendorong AS bergabung dengan Israel membombardir situs nuklir Iran itu merupakan sebuah kesalahan yang mendorong AS menuju jurang peperangan lainnya.

“Sejumlah negara siap untuk memasok Iran secara langsung dengan hulu ledak nuklir mereka sendiri,” tegas Medvedev dikutip dari Newsweek, Senin (23/6/2025).

Baca juga: Berita Perang Iran Vs Israel Hari Ini, Jika Khamenei Tewas, 3 Tokoh Senior Ini Calon Pengganti

Medvedev yang juga orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu menuduh AS telah terlibat terlalu jauh dan secara signifikan meluaskan konflik Israel vs Iran.

“AS sekarang terjerat dalam konflik baru, dengan prospek operasi darat yang menjulang di cakrawala,” jelas Medvedev.

Diketahui, Presiden AS Donald Trump dalam pidato perdananya di Gedung Putih, Washington DC, Sabtu (21/6/2025) malam waktu setempat, mengklaim militernya melakukan serangan menggunakan 12 bom penghancur bunker dan 30 rudal jelajah ke situs nuklir Iran.

Serangan itu diklaim telah meluluh lantahkan tiga situs pengayaan nuklir Iran.

Trump mengaku serangan AS ke Iran itu sebagai kesuksesan militer yang spektakuler.

Sementara itu, otoritas Iran membantah klaim Trump itu.

Iran menyatakan telah mengosongkan situs-situs pengayaan nuklirnya, jauh sebelum AS membom lokasi itu.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menegaskan serangan AS terhadap situs nuklir Iran akan memiliki konsekuensi abadi.

Menurutnya, Iran tidak akan tinggal diam dan memiliki hak sah untuk membela diri dari serangan terhadap kedaulatan negara.

“Iran menyimpan semua opsi untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan dan rakyatnya,” kata Araghchi tak lama usai AS menyerang situs nuklir Iran.

Baca juga: Berita Terbaru Perang Iran Vs Israel, Situs Nuklir Iran Diserang, Trump Dikecam Pemimpin Dunia

Presiden Iran Masoud Pezeshkian dalam pernyataan terbarunya juga menyampaikan sinyal bahwa Teheran akan melakukan serangan balasan terhadap sekutu Israel itu.

Pezeshkian menyatakan AS harus menanggung konsekuensi atas serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran itu.

“AS harus menerima tanggapan terhadap agresi mereka,” tegas Pezeshkian.

Pelanggaran Hukum Internasional

Sementara itu, China mengemukakan AS telah merusak kredibilitasnya akibat serangan ke fasilitas nuklir Iran.

China juga memperingatkan bahwa agresi militer AS itu bisa memperburuk ketegangan regional .

Tak hanya China, Rusia juga mengecam operasi udara AS dan Israel terhadap Fordow, Natanz, dan Isfahan milik Iran.

Serangan itu dinilai sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional dan provokasi berbahaya, seperti dikutip dari Time.

Pakistan juga ikut bergabung dalam dukungan resolusi dan menyatakan konflik Iran vs Israel dan Amerika itu sebagai ancaman terhadap keamanan global.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan konflik ini dapat menciptakan spiraling konflik dengan dampak parah terhadap jalur pelayaran energi dan perdamaian global.

Walau tiga negara telah mengajukan resolusi, namun Amerika Serikat kemungkinan besar akan memveto resolusi yang diajukan itu.

AS sepertinya akan berasalan jika Israel memiliki hak membela diri dan menyasar fasilitas nuklir Iran yang dianggap melanggar kesepakatan internasional, Hindustan Times melaporkan.

Iran mengancam akan mengambil "semua opsi terbuka" apabila serangan militer berlanjut .

Kondisi regional ini memicu kekhawatiran global, yaitu pasokan minyak dunia terancam.

Harga brent naik hampir 8 persen dalam seminggu dan banyak negara khawatir konflik akan melebar menjadi krisis internasional.

PBB, negara-negara Eropa, dan Jepang menyerukan penyelesaian lewat diplomasi sebelum konflik berubah jadi perang luas yang sulit dikendalikan.

(Tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved