Partai Gerindra Usung Maulan Aklil dan Zeki Yamani di Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025

Waktu sudah mepet, sekarang bukan waktunya tarik-menarik lagi. Kalau sudah cocok, ya lanjut," ujarnya.

Menariknya, Erzaldi menyebut Zeki sebagai "keluarga besar Gerindra" yang saat ini berada di bawah naungan Partai Demokrat.

"Zeki ini sebenarnya kader kita juga, cuma lagi dititipkan di Demokrat," ujarnya sambil tertawa ringan.

Sementara itu, Maulan Aklil dalam keterangannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Partai Gerindra atas kepercayaan yang diberikan.

Ia menyebut bahwa pencalonannya bersama Zeki adalah respons terhadap dorongan masyarakat.

"Saya berterima kasih kepada partai-partai sebelumnya yang telah membesarkan saya. Hari ini, saya ingin menjalankan amanah dari suara rakyat.

Ada 34.000 masyarakat yang sudah mendukung saya sebelumnya, ini bukan angka kecil.

Maka saya mohon izin dan mohon maaf lahir batin kepada semua pihak," ujar Molen.

Ia juga menegaskan bahwa pencalonannya bukan karena ambisi pribadi, melainkan bentuk pengabdian lanjutan yang ingin ia berikan untuk Kota Pangkalpinang.

"Alhamdulillah masih ada partai yang mendengar suara rakyat dan memberi kesempatan kepada kami untuk kembali mengabdi," ucap Molen.

Ketika ditanya apakah dirinya kini menjadi kader Gerindra, Molen menjawab diplomatis.

"Saya ini seperti air, kadang di atas, kadang di tengah.

Tapi hari ini saya ucapkan terima kasih kepada Gerindra yang mendengar suara rakyat.

Kita ikuti saja prosesnya seperti air mengalir," tuturnya.

Penyerahan rekomendasi Gerindra kepada pasangan Molen-Zeki menjadi penanda bahwa peta politik Pilwako Pangkalpinang kian terbentuk dengan jelas. 

Jika PDIP tetap mengusung calon lain, maka Pilwako kali ini berpotensi menjadi kontestasi panas yang mempertaruhkan basis massa dan koalisi lintas partai.

(posbelitung.co/Andini Dwi Hasanah)