Islam

Pengertian dan Tata Cara Sujud Syukur dalam Islam, Lengkap Dalil dan Hikmahnya

Sujud syukur merupakan salah satu amalan sunnah dalam Islam untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah SWT.

Penulis: Lisa Lestari | Editor: Kamri

POSBELITUNG.CO - Sujud syukur merupakan salah satu amalan sunnah dalam Islam yang dilakukan untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat, karunia, atau terhindar dari musibah.

Praktik ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Dalam kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq disebutkan sujud syukur merupakan sujud yang dilakukan di luar sholat ketika seorang Muslim memperoleh nikmat atau terhindar dari mara bahaya.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab menjelaskan hukum sujud syukur adalah sunnah dan tidak wajib.

Dalil Tentang Sujud Syukur

Dalil disyariatkannya sujud syukur terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi.

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

“Apabila Rasulullah SAW mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau diberi kabar gembira, beliau langsung sujud sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.” (HR. Abu Dawud no. 2774, Tirmidzi no. 1578. Tirmidzi menilai hasan gharib).

Selain itu, dalam riwayat lain, disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib juga pernah melakukan sujud syukur saat memperoleh kabar gembira.

Sebab-sebab Sujud Syukur

Menurut para ulama, sujud syukur dianjurkan ketika:

  1. Mendapat nikmat besar, seperti kelahiran anak, kenaikan jabatan, kesembuhan dari sakit, atau keberhasilan tertentu.
  2. Terhindar dari musibah, contohnya selamat dari kecelakaan, bencana alam, atau fitnah yang membahayakan.

Tata Cara Sujud Syukur

Imam Nawawi menjelaskan dalam Al-Majmu’ bahwa tata cara sujud syukur sama seperti sujud dalam sholat, hanya tidak ada takbiratul ihram atau salam khusus.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Menghadap kiblat.
  2. Disunnahkan berwudhu terlebih dahulu, meskipun sebagian ulama membolehkan tanpa wudhu karena bukan bagian dari sholat.
  3. Berniat dalam hati untuk sujud syukur.
  4. Mengucapkan takbir saat hendak sujud (disunnahkan).
  5. Bersujud dengan meletakkan tujuh anggota tubuh sebagaimana sujud sholat.
  6. Membaca dzikir sujud, seperti:

“Subhana Rabbiyal A’la.”

Atau dapat ditambah doa syukur:

“Allahumma laka sujud syukran laka bima an’amta ‘alayya.”

(Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud sebagai bentuk syukur atas nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku).

7. Bangkit dari sujud setelah beberapa saat tanpa salam khusus. Sebagian ulama menganjurkan bertakbir ketika bangkit.

Hikmah dan Keutamaannya

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Shalihin, sujud syukur mengajarkan seorang Muslim untuk:

  • Menyandarkan segala keberhasilan kepada Allah semata.
  • Melatih diri untuk selalu bersyukur dalam kondisi lapang maupun sempit.
  • Meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT karena langsung merendahkan diri kepada-Nya saat menerima kabar gembira.
  • Menjadi pengingat bahwa semua nikmat bersifat sementara dan harus digunakan untuk ketaatan.

(*)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved