Seleb

Kisah Dian Soediro yang Diselingkuhi, Ini Panduan Psikolog Menghadapi Pasangan Tak Setia

Perselingkuhan adalah luka yang kerap tak terlihat, tapi meninggalkan bekas dalam di hati yang mengalaminya.

Shutterstock
Ilustrasi selingkuh 

“Perlu kita pahami bahwa adanya suatu permasalahan dalam rumah tangga itu sebabnya pasti kedua belah pihak. Hanya saja, poin salahnya adalah mana yang lebih besar. Kalaupun pasangan punya kekurangan, ya jangan selingkuh,” terang Sukmadiarti.

Namun, ketika perselingkuhan terjadi, ini bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk saling belajar memperbaiki komunikasi.

Beri tahu apa yang belum diberikan oleh pasangan, yang membuat mereka memutuskan untuk mencari hal tersebut ke pihak di luar hubungan pernikahan.

“Ketika salah satu tidak mau belajar, misalnya tidak mau diajak konseling, diberi tahu (apa yang perlu diperbaiki) belum berubah signifikan, tapi pihak lain mau belajar, maka pihak yang tidak mau belajar akan berubah sikapnya,” terang Sukmadiarti.

Belajar mengatakan apa yang diinginkan

Belajar bukan berarti membaca buku atau mendengarkan podcast motivasi.

Namun, sekadar melihat dan memahami sudut pandang satu sama lain, kebutuhan satu sama lain, dan bahasa cinta satu sama lain, perselingkuhan bisa diatasi.

Misalnya adalah suami yang berselingkuh karena tidak pernah diapresiasi sekecil apa pun oleh istri.

Sepanjang menikah, yang diterima adalah keluhan.

Namun, ternyata istri sering mengapresiasi suami tanpa diketahui, yakni ketika membicarakan suaminya di depan banyak orang.

Ia tidak segan untuk menyanjung suaminya. Di depan suaminya, ia cenderung lebih diam karena malu.

Menilik kasus tersebut, suami harus belajar untuk mengatakan apa yang diinginkan, dan memahami bahwa sang istri malu untuk mengapresiasinya secara langsung.

Sang istri pun harus belajar untuk mendengarkan atau menanyakan apa yang diinginkan suaminya dan memahaminya, serta belajar bahwa tidak perlu malu untuk mengapresiasi suami secara langsung.

“Ketika yang berselingkuh atau yang menjadi korban selingkuh mau belajar, melihat sudut pandang dan kebutuhan satu sama lain, maka pihak lain akan berubah sikapnya,” tutur Sukmadiarti.

“Tapi kalau salah satu pihak selalu ingin mengubah pasangannya, sementara dia enggak berubah, itu yang bikin sulit,” sambung dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved