Sosok

Akankah Nasib Julian Bocah Pemanjat Tiang Bendera dari Aceh Sama dengan Joni Jadi Prajurit TNI?

Pasalnya, tali pengikat bendera terlepas dan Julian tanpa pikir panjang memanjat tiang.

Editor: Alza
Kolase Instgaram @dediryanwijaya dan Serambinews.com/Istimewa
PANJAT TIANG - (Kiri) Sosok Julian Saputra, murid SD Negeri Seumot, Kecamatan Beutong, Nagan Raya. Aksinya yang berani menyelamatkan jalannya upacara HUT ke-80 RI tingkat kecamatan pada Minggu (17/8/2025) dan (Kanan) Tangkap layar video viral saat Julian Saputra beraksi.  

POSBELITUNG.CO - Inilah sosok Julian Saputra, siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Berkat dirinya, Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kecamatan Beutong berjalan lancar dan khidmat, Minggu (17/8/2025).

Pasalnya, tali pengikat bendera terlepas dan Julian tanpa pikir panjang memanjat tiang.

Akankah nasib Julian sama dengan Joni, warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada 2018, Joni saat itu masih SMP, juga memanjat tiang bendera saat peringataan HUT ke-73 RI.

Lalu, negara memberinya hadiah menjadi prajurit TNI pada 2025.

Penelusuran Tribunnews.com, video aksi Julian Saputra pertama kali diunggah oleh seorang warganet @dediryanwijaya di akun Instagram pribadinya.

Pada awal rekaman terlihat Julian Saputra mulai memanjat tiang bendera.

Julian Saputra dengan cekatan meraih pengait bendera yang lepas.

"Kejadian tak terduga, putus tali ketika pengibaran bendera merah putih di Kecamatan Beutong."

"Datang seorang anak SDN Seumot membantu meraih kembali tali yang putus," tulis dediryanwijaya di keterangan videonya.

Hingga Senin (18/8/2025), video tersebut sudah ditonton lebih dari 17 ribu kali di akun @medsosaceh.

Julian Saputra sukses panen pujian dari ratusan warganet.

Ada yang meminta menjadikan bocah SD ini sebagai TNI.

Warganet lain ikut menandai akun Instagram Partai Gerindra, berharap Presiden Prabowo Subianto mengetahui aksi berani Julian Saputra.

"Jadikan adek itu TNI atau polri, jika dia bercita⊃2; mau mengabdi sebagai prajurit," tulis @khalildasly.

"Perjuangan yg perlu di apresiasi oleh istana, sampaikan itu ke pak prabowo ya @gerindra," timpal @rahmad_m30.

Sosok Julian Saputra

Dikutip dari Serambinews.com, Julian Saputra merupakan siswa kelas 6 SDN Seumot, Kecamatan Beutong.

Ia datang dari keluarga sederhana yang tinggal di Desa Keude Seumot.

Sang ayah Zulkifli, sehari-hari bekerja sebagai montir sepeda motor.

Kepala SDN Seumot, Ali Hasyimi membenarkan Julian Saputra adalah anak didiknya.

Ia mengatakan, sosoknya dikenal aktif saat di sekolah.

“Julian ini memang aktif di banyak kegiatan sekolah," katanya, dikutip dari Serambinews.com.

Ali melanjutkan, insiden lepasnya tali pengait bendera saat upacara HUT ke-80 RI terjadi secara tiba-tiba.

Melihat hal tersebut, Julian Saputra tergerak hatinya untuk membantu.

"Saat melihat tali terlepas, dia langsung sigap memanjat tiang bendera dan menyambungkannya kembali,” ujar Ali.

Berkat aksi berani Julian Saputra, upacara bendera dapat berjalan lancar dan sukses.

Tanggapan Bupati Nagan Raya

Aksi heroik pahlawan cilik ini sudah terdengar sampai ke telinga Bupati Nagan Raya, TR Keumangan.

Ia secara pribadi mengaku bangga dengan perbuatan Julian Saputra.

“Atas nama Pemkab Nagan Raya, saya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada ananda Julian Saputra yang telah menunjukkan keberanian dan ketulusan dalam menjaga kehormatan Sang Saka Merah Putih," paparnya, dikutip dari Serambinews.com.

TR Keumangan berjanji akan memberikan penghargaan kepada Julian Saputra.

Harapannya keberanian bocah SD ini bisa jadi contoh baik kepada masyarakat luas.

“Semoga sikap dan tindakan Julian dapat menginspirasi seluruh pelajar di Nagan Raya untuk semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air,” tambahnya.

Panjat tiang jadi TNI

Apa yang dilakukan Julian mirip dengan keberanian Yohanes Ande Kalla atau Joni.

Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, NTT

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial.

Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangkan negara ini begitu besar," tutur Ose.

Setelah menjalani pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX/Udayana, Joni berhasil menyelesaikan pendidikan bintara dan resmi menjadi anggota TNI AD dengan pangkat Sersan Dua tahun 2025. 

Yohanes Ande Kalla atau Joni, yang videonya sempat viral pada HUT ke-73 RI tahun 2018 karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera, akhirnya lulus seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) pada akhir 2024. 

Sebelumnya, Joni dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tinggi badannya tidak memenuhi ketentuan.

Setelah menuai sorotan, Joni mendapat kesempatan lagi mengikuti rangkaian tes untuk digali potensi-potensi spesifik lainnya.

(Tribunnews.com/Endra)(SerambiNews.com/Rizwan/kompas.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved