Konflik Palestina Vs Israel

Israel Serang Rumah Sakit Nasser di Gaza, 21 Orang Tewas Termasuk Jurnalis dan Petugas Medis

Sebanyak 21 orang tewas akibat serangan Israel yang menyasar Rumah Sakit Nasser di selatan Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (25/8/2025).

Editor: Novita
Tangkap layar RNTV
JALUR GAZA HANCUR - Foto tangkap layar RNTV beberapa lalu yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza, Palestina, akibat bombardir Israel. Pada Senin (25/8/2025), sebanyak 21 orang tewas akibat serangan Israel yang menyasar Rumah Sakit Nasser di selatan Jalur Gaza, Palestina. Puluhan orang tewas tersebut terdiri dari warga sipil, lima jurnalis, serta petugas medis dan petugas penyelamat. 

Mesir juga mengutuk keras tindakan tersebut, menilainya sebagai pelanggaran mencolok hukum humaniter internasional dan menuding Israel sengaja menargetkan jurnalis, tenaga medis, dan pekerja kemanusiaan, sekaligus mendesak Dewan Keamanan PBB serta masyarakat internasional untuk menghentikan perang di Gaza.

Dari Eropa, Jerman menyatakan terkejut atas jatuhnya korban dari kalangan jurnalis, tenaga medis, dan warga sipil, serta menuntut adanya investigasi segera sambil menekankan pentingnya peran jurnalis dalam menggambarkan realitas perang.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyuarakan keterkejutannya dan menyerukan gencatan senjata segera serta perlindungan bagi warga sipil, tenaga kesehatan, dan jurnalis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyebut pengeboman rumah sakit oleh Israel tidak dapat dimaafkan, dengan menegaskan bahwa warga sipil dan jurnalis harus dilindungi.

Sementara itu, kecaman juga datang dari PBB dan organisasi internasional. Komisaris Tinggi UNRWA Philippe Lazzarini menyoroti kelambanan dunia internasional yang ia anggap mengejutkan, dan menyebut serangan ini sebagai upaya membungkam suara-suara terakhir yang melaporkan penderitaan anak-anak di tengah kelaparan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras pembunuhan warga sipil tersebut, menyerukan penghormatan terhadap tenaga medis dan jurnalis, serta menuntut penyelidikan segera dan tidak memihak.

Terkait serangan pada Senin kemarin, Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan, bahwa serangan itu merupakan "kecelakaan tragis", dan militer sedang menyelidikinya.

Tuduh Hamas Bersembunyi di antara Warga Sipil

Melansir Arabnews.com, media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel menembakkan dua peluru artileri ke rumah sakit, menargetkan apa yang mereka duga sebagai kamera pengawas Hamas di atap.

Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara militer Israel, mengatakan, bahwa tentara tidak menargetkan warga sipil dan telah meluncurkan penyelidikan internal atas serangan tersebut. 

Ia menuduh Hamas bersembunyi di antara warga sipil, tetapi tidak mengatakan apakah Israel yakin ada militan yang hadir selama serangan terhadap rumah sakit tersebut.

Pernyataan Netanyahu berbunyi: "Israel sangat menyesalkan kecelakaan tragis yang terjadi hari ini di Rumah Sakit Nasser di Gaza. Israel menghargai kerja keras para jurnalis, staf medis, dan seluruh warga sipil."

Sekretaris Jenderal PBB, bersama Inggris, Prancis, dan negara-negara lain, mengutuk serangan tersebut. 

Sedangkan Presiden AS, Donald Trump, ketika ditanya tentang serangan tersebut, awalnya mengatakan ia tidak mengetahuinya, sebelum akhirnya berkata: "Saya tidak senang dengan hal itu. Saya tidak ingin melihatnya." 

Trump kemudian mengatakan, ia memperkirakan akan ada akhir yang konklusif di Gaza dalam beberapa minggu mendatang, tanpa menjelaskan lebih lanjut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved