Pilih Wanita dalam Akuarium, Begini Curhat Wanita yang Geluti Usaha Pijat Plus-plus Selama 20 Tahun

Editor: Evan Saputra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

POSBELITUNG.CO - Mk (59), perempuan pengelola tempat pijat tradisional yang menyuguhkan layanan plus-plus di daerah Barata Jaya Blok B Kota Surabaya ini mengaku mengelola usahanya sejak tahun 1996.

Meski sudah 20 tahun, rupanya Mk menggeluti usaha itu berpindah-pindah di beberapa tempat di Surabaya.

"Saya buka mulai tahun 1996, satu jam Rp 100 ribu pijat. Pelanggannya dari mana saja, saya ga hafal," akui Mk di Mapolrestabes Surabaya.

Tempat di sebuah kawasan ruko ini terbilang bernuansa ex lokalisasi dolly.

Sebuah ruangan pijat yang mana tamu atau pelanggan bisa melihat beberapa terapis di dalam ruangan kaca tembus pandang (akuarium).

Pemandangan serupa ex lokalisasi dolly beberapa tahun silam.

var unruly = window.unruly || {};unruly.native = unruly.native || {};unruly.native.siteId = 1082418; //

Pengelola juga merekrut beberapa terapis berusia sekitar 20 tahun yang kemudian dari tahun ke tahun selalu berganti-ganti terapis.

"Ganti-ganti terapis, ganti-ganti tempat artinya pengalaman tersangka sebagai pengelola itu 20 tahun," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni di Polrestabes Surabaya, Rabu (19/9/2018).

Polisi menunjukan barang bukti yang diamankan dari penggrebekan tempat pijat di Surabaya, Rabu (19/9/2018) (Tribunjatim.com)

Di depan ruko, plakat pijat tradisional.

Namun prakteknya pria hidung belang bisa meminta pijat plus layanan seksual sesuai selera.

"Dia meniru. Pakai kaca riben ada beberapa terapis yang bisa dilihat dari luar. Dia ga pernah buka di lokalisasi," kata Ruth Yeni.

Harga pijat plus-plus pun sesuai kesepakatan.

Layanan pijat biasa Rp 100 ribu jika tambahan layanan pijat plus-plus, maka akan dikenakan harga hingga Rp 500 ribu.

Wanita yang memiliki dua anak dan cucu ini mengaku motivasi bisnisnya ini dimulai lantaran dirinya sempat menjadi terapis saat masa mudanya silam.

Halaman
12

Berita Terkini