Begini Ekspresi Tengku Zulkarnain saat Disebut Radikal Menengah oleh Ketua P3M Agus Muhammad di ILC

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Tengku Zulkarnain

POSBELITUNG.CO -- Ketua DP Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Agus Muhammad angkat bicara soal beberapa ceramah yang disampaikan Ustaz Tengku Zulkarnain.

Hal itu disampaikan Agus Muhammad saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (27/11/2018) malam.

Mulanya, pembawa acara Karni Ilyas menampilkan sejumlah video ceramah dari Ustaz Tengku Zulkarnain.

Lantas, Karni Ilyas bertanya kepada Agus Muhammad apakah ceramah Ustaz Tengku Zulkarnain termasuk kategori radikal atau tidak.

Kategori radikal yang dimaksud merujuk pada hasil studi yang dilakukan oleh P3M.

"Menurut Pak Agus, ini khutbah (Ustaz Tengku Zulkarnain) radikal enggak?" tanya Karni Ilyas.

Baca: Potret Pernikahan Tak Biasa, Wanita Ini Unggah Foto dengan Pasangan Semu, Ada Pesan Pilu di Dalamnya

Baca: Cerita Sumur Wakaf Utsman Bin Affan yang Bermanfaat untuk Umat hingga Sekarang

"Radikal tengah saya kira," jawab Agus Muhammad sembari ragu-ragu dan tertawa.

Saat Agus mengatakan hal itu, kamera menyoroti ekspesi Tengku Zulkarnain yang tampak serius dan menyimak omongan sang ketua P3M.

Tampak tengku Zulkarnain mengangukkan kepala dua kali, sembari menggerakkan bibirnya ke kanan dan kiri dengan cepat.

tengku zulkarnain (Capture/YouTube/Indonesia Lawyers Club) 

Sementara itu, Karni Ilyas meminta penjelasan dengan menanyakan "Radikal menengah itu gimana?" kepada Agus.

Agus Muhammad mengatakan jika dirinya menangkap ada stigma dalam ceramah Ustaz Tengku Zulkarnain.

Kendati demikian, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari stigma itu.

Baca: Kabar Terbaru Pasha Ungu yang Sempat Menangis Ingin Mundur Jadi Wakil Wali Kota, Banjir Ucapan ini

Baca: Berobat ke Dukun Sejak April Lalu, Pelajar SMA di Bantaeng ini Malah Melahirkan, Ini Jelasnya

Dikatakannya, ceramah radikal itu diperbolehkan asal dilakukan di tiga wilayah, seperti wilayah pribadi, keluarga dan komunitas sendiri.

"Menangkap di sana ada stigma. Tapi poinnya begini, radikal itu boleh kalau di 3 wilayah, wilayah pribadi, keluarga, dan komunitasnya sendiri," ujar Agus Muhammad.

Menurutnya, jika ceramah radikal disampaikan di ruang publik akan menjadi permasalahan tersendiri.

"Kalau menyampaikan sesuatu orang lain itu di ruang publik itu menurut saya agak berat. Karena akan berhadapan dengan kelompok lain yang berbeda,"

"Pandangan saya itu terutama bagaimana pandangannya terhadap kelompok lain yang berbeda," tutur Agus Muhammad.

Di sisi lain, Karni Ilyas kemudian menanyakan apakah Ustaz Tengku Zulkarnain masuk dalam 50 penceramah yang radikal atau tidak.

"Kalau itu bukan, kami tidak sampai kesana, menganilis khotbahnya, dan saya kira BIN (Badan Intelijen Negara) yang berhak menjawab," jawab Agus Muhammad.

Baca: Bawa Hadiah Wajan Hingga Pisau, Pandit Berhasil Kontak dengan Suku Sentinel, Begini Kisahnya

Baca: Dua Remaja ini Nekat Curi Pesawat, Lalu Menerbangkannya Hingga 100 Kilometer

"Tapi saya ingin menambahkan begini, saya tidak menyebut ini penelitian, tapi lebih tepatnya studi. Kesimpulan kami yang disampaikan, ini lebih bersifat indikatif ketimbang konklusif,"

"Artinya kami sadar betul bahwa ini tidak mungkin mewakili keseluruhan yang ada di sana, Ini jangan dilakukan generalisasi karena berbahaya,"

"Tetapi walaupun ini bersifat indikatif dan belum konklusif belum tentu yang kami temukan itu salah, atau belum tentu yang kami temukan itu cerminan dari realitas yang sebenarnya,"

"Bisa jadi realitas yang sebenarnya itu lebih parah atau bisa juga sebaliknya realitas yang sebenarnya itu lebih moderat."

Sebelumnya, Agus Muhammad menjelaskan proses studi sehingga menghasilkan data 41 dari 100 masjid pemerintah di Jakarta, terpapar radikalisme.

Kriteria objek yakni yang pertama berada di Jakarta, kemudian Masjid bukan mushola, yang ketiga ada kegiatan tambahan di luar sholat berjamaah.

Agus menuturkan dalam menstudikan 100 masjid, relawan sebanyak 100 diturunkan untuk merekam 4 kali khotbah Jum'at berturut turut dalam satu bulan.

Baca: Pernikahan Mewah Jusup-Clarissa, Bakal Digelar di Bali & Sediakan Koin Emas untuk Tamu Undangan

Baca: Kota Ini Alami Kebakaran Akibat Badai Pasir Raksasa Setinggi 100 Meter

Dalam menentukan relawan, Agus mengatakan pihaknya menentukan dengan rekomendasi dari orang-orang terpercaya.

"Tugas relawan, merekam khotbah jumat, yang kedua merekam videonya, untuk memastikan suara di audio dan videonya sama, dan yang ketiga adalah mengambil bahan gambar bacaan yang ada disana," ujar Agus.

"Nah hasil rekaman di analisis oleh 5 orang yang mempelajari"

Kemudian dalam menganalisis, Agus menuturkan ada 5 hal kriteria menentukan masjid teridentifikasi radikal atau tidak.

"Pertama adalah sikap terhadap konstitusi nasional, NKRI, Pancasila, UUD 45, kemudian Bhineka Tunggal Ika."

"Kedua, sikap terhadap pemimpin non muslim, karena kita sebagai negara yangs udah menyepakati, maka semua orang punya hak yang sama untuk menjadi pemimpin."

Baca: Potret Putri Ariel Noah, Allea Anata Irham Ikut Jejak Sang Ayah, Intip Foto-foto Transformasinya Ini

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 28 November 2018: Hari Sibuk untuk Pisces, Taurus Sedang Jatuh Cinta

"Kita ingin tahu sikap mereka terhadap agama yang lain, Yang keempat, kita ingin tahu sikap mereka terhadap kelompok minoritas, suku, adat, ya secara umum jumlah itu sangat minoritas."

"Yang terkahir sikap mereka terhadap pemimpin perempuan seperti apa. Nah jika sikap mereka negatif, kita menganggap mereka sebagai radikal. Kalau semakin negatif sikapnya kita melihat itu semakin tinggi."

Ada tiga level dalam menganalisis tingkat radikal yang dijelaskan Agus, yakni misalkan dalam pemimpin non muslim.

"Kalau level radikal rendah, sikap mereka tidak ikhlas non muslim menjadi pemimpin. Menurut saya ada potensi menjadi radikal"

"Level sedang, dia sudah setuju untuk tidak boleh sama sekali (non muslim menjadi pemimpin). Untuk yang radikal tinggi, itu sudah memprovokasi," tutur Agus.

Baca: VIDEO Ilmuwan China Klaim Temukan Cara Membuat Elevator ke Ruang Angkasa

Baca: Berawal Suka Bersolek, Anak Berusia 12 Tahun ini Jadi Duta Kecantikan, Begini Ceritanya

Simak video selengkapnya di bawah ini:

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Disebut Radikal Menengah oleh Ketua P3M Agus Muhammad di ILC, Begini Ekspresi Tengku Zulkarnain

Baca: Ahli Ungkap Danau Purba di Mars Mirip dengan Danau Towuti di Sulawesi Selatan, Begini Penjelasannya

Baca: Sempat Bikin Gempar, Putri Jackie Chan Kini Menikah Sesama Jenis

Baca: Penduduk di Kota Ini Akan Jalani Kehidupan Tanpa Siang Selama 65 hari, Ini Potret dan Videonya

Baca: Misteri Kutukan Firaun: Karamnya Kapal Titanic Dianggap Sebagai Salah Satu Wujudnya

Baca: 8 Fakta Firaun Tutankhamun yang Termahsyur, Dikubur Tanpa Jantung Dalam Peti Mati Termahal di Dunia

 

Berita Terkini