Berita Pangkalpinang

APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah, Pemprov Upayakan 3 Langkah, Dalami Data buat Cari Akar Masalah

Penulis: Novita CC
Editor: Novita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisuda. Pada tahun 2021, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi sorotan karena paling rendah se-Indonesia.

"Kalau ini disandingkan dengan data dari BPS, alasan yang paling banyak itu mau langsung kerja saja. Alasan kedua yang mengkhawatirkan adalah cukup SMA saja. Selebihnya juga karena alasan biaya," kata Ridwan lagi.

Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel), Fadillah Sabri menambahkan, alasan lain kurangnya minat anak-anak Babel dalam melanjutkan pendidikan.

"Mindset (pola pikir) masyarakat di Babel, masih ada yang berpikiran kuliah tinggi-tinggi ujungnya tidak memberi nilai lebih bagi keluarga. Maka perlu upaya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat kita terutama juga orangtua," kata Fadillah.

Untuk meningkatkan APK Perguruan Tinggi, Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof Ibrahim menyarankan perlu peran serta sekolah untuk mendongkraknya.

"Bisa dengan sekolahnya ditargetkan setiap tahun harus ada berapa persen yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Kami di perguruan tinggi hanya sebatas sosialisasi, maka perubahan mindset itu ada di SMA dan SMK. Kepala sekolah ditarget, atau sederhana bisa diberikan penghargaan bagi yang bisa mencapai target, harus ada intervensi lah dari dinas pendidikan mengenai ini," saran Ibrahim.

Pemprov Upayakan Tiga Langkah

Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin mengatakan, ada tiga upaya yang akan dilakukan pemerintah provinsi untuk mengatasi APK Perguruan Tinggi di Bangka Belitung yang rendah.

"Saya rasa, kita tidak boleh dianggap bukan masalah, karena apapun, sumber daya manusia adalah dasar penting dalam membangun masyarakat kita," ucapnya.

Ada tiga langkah utama yang akan dilakukan Pemprov Babel. Pertama, mendalami data BPS untuk mencari akar masalah apa sebetulnya.

"Kita mau mengumpulkan data anak-anak kelas 3 SMA SMK, mau survei dari 100 persen itu berapa persen mau melanjutkan kuliah, dan dari yang mau melanjutkan kuliah itu, apa kendala untuk diintervensi pemerintah. Misalnya tidak ada biaya, maka kita tingkatkan beasiswa," jelasnya.

Langkah kedua, Pemprov Babel akan berkirim dua surat kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek).

"Langkah berikutnya, pemprov akan berkirim surat kepada Kemendikbud Ristek. Pertama, soal moratorium program studi sosial karena kita masih rendah. Bolehlah sosial dibuka lagi saja agar anak-anak belajar. Surat kedua yang akan dikirimkan untuk menambah kartu Indonesia pintar bagi yang mau kuliah di perguruan tinggi swasta," kata Ridwan.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau melanjutkan pendidikan di PT, maka pemerintah provinsi mengaet pemerintah kabupaten dan kota untuk mengampanyekan pentingnya melanjutkan pendidikan di PT.

"Ketiga langkahnya, mau melakukan kampanye, karena ini paling penting, mengubah pola pikir, kenapa harus melanjutkan ke perguruan tinggi, kita lakukan kampanye bersama pemkab dan pemkot ke desa-desa, bis juga menggunakan duta pendidikan," kata Ridwan.

Motivasi dari Keluarga

Halaman
123

Berita Terkini