Ramadan 2023

Puasa tapi Tidak Salat dan Tidak Menutup Aurat, Begini Kata Buya Yahya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa tapi Tidak Salat dan Tidak Menutup Aurat, Begini Kata Buya Yahya

POSBELITUNG.CO -- Salat adalah tiang agama, seorang umat muslim yang melaksanakan salat sama dengan telah menegakan Islam.

Menurut bahasa, salat memiliki arti berdoa.

Sementara menurut istilah, salat adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam.

Dalam Hr.Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:

 “Pangkal atau pokok semua urusan adalah Islam, dan yang menjadi tiang atau penopang tegaknya Islam ialah salat fardhu lima waktu, sedangkan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah."

Salat wajib dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Baca juga: Tips Agar Tidak Haus dan Lapar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Amalkan Doa Ini

Saking wajibnya, terdapat hukuman bagi seorang muslim yang dengan sengaja meninggalkan salat.

Dilansir dari NU Online, Imam Zakaria al-Anshari dalam Fathul Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr), juz I, hal. 102 menjelaskan tentang balasan bagi orang yang tidak menunaikan salat.

مَنْ أَخْرَجَ " من المكلفين " مكتوبة كَسَلًا وَلَوْ جُمُعَةً " وَإِنْ قَالَ أُصَلِّيهَا ظُهْرًا " عَنْ أَوْقَاتِهَا " كُلِّهَا " قُتِلَ حَدًّا" لَا كُفْرًا  

Artinya: "Seorang mukallaf yang tidak mengerjakan salat tepat waktu karena alasan malas, termasuk salat Jumat meski ia beralasan akan melaksanakan salat dhuhur, maka ia layak menerima hukuman mati sebagai hadd, bukan karena alasan kekufuran."

Ancaman meninggalkan salat juga tertulis dalam hadis Abu Daud berikut:

خمس صلوات كتبهن الله على العباد، فمن جاء بهن، لم يضع منهن، شئ استخفافاً بحقهن، كان له عند الله عهد أن يدخله الجنة، ومن لم يأتي بهن فليس له عند الله عهد، إن شاء عذبه، وإن شاء أدخله الجنة  

Artinya: "Salat lima waktu telah difardhukan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang mengerjakannya, dengan tidak menyia-nyiakan hak-hak salat sedikitpun, maka Allah berjanji akan memasukkannya ke dalam surga,"

"dan barangsiapa yang tidak mengerjakannya maka tidak ada janji Allah baginya. Jika Allah berkehendak maka Dia akan menyiksanya, dan jika Allah berkehendak maka Dia akan memasukkannya ke surga”.  

Di era globarisasi seperti sekarang ini, manusia disibukan dengan aktivitas mengejar kehidupan dunia.

Bahkan saking sibuknya, manusia lupa dan lalai untuk melaksanakan perintah Allah, yakni salat.

Memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang ini, banyak yang melaksanakan puasa namun tidak melaksanakan salat.

Lantas bagaimana hukumnya? Apakah puasanya menjadi sia-sia?

Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV pernah menjawab sebuah pertanyaan dari seorang hamba Allah.

Ia bertanya perihal seseorang yang berpuasa namun tidak melaksanakan salat wajib lima waktu.

"Assalamualaikum Buya, saya mau bertanya, bagaimana hukumnya orang yang berpuasa tapi dia tidak salat subuh, dzuhur, ashar, tapi dia salat magrib dan isya dilaksanakan,

Usai mendengar pertanyaan tersebut, Buya Yahya mengucapkan syukur, lantaran seseorang tersebut tetap mejalankan ibadah puasa meski salatnya tidak terpenuhi.

Bahaya jika seseorang tidak melaksanakan keduanya, tidak puasa maupun tidak salat.

Meski begitu, Buya Yahya tidak membenarkan apa yang telah dilakukan oleh seorang hamba Allah tersebut.

Dengan tegas Buya Yahya mengatakan seorang hamba yang meninggalkan salat adalah dosa besar.

"Kalau ada orang yang meninggalkan salat wajib adalah dosa besar, dosa besar karena telah meninggalkan salat," kata Buya Yahya.

"Kalau masih melakukan pausa alhamdulillah. Jangan malah 'puasa apaan tidak salat', tidak begitu dong," sambungnya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa memang ada orang yang tidak sempurna dalam beribadah.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan bahwa jika melihat seseorang yang seperti itu, jangan langsung dihakimi dia bukan orang baik.

Melainkan didoakan yang terbaik, bisa jadi berkat puasa yang ia jalankan bisa menggiring ia untuk melaksanakan salat wajib lima waktu.

"Kalau kita melihat orang seperti itu, jangan langsung kita vonis mereka itu hina, bukan. kita doakan semoga berkat puasanya ia sempurna melakukan salat," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya kembali menegaskan bahwa satu salat wajib yang ditinggalkan merupakan dosa besar bagi seorang hamba dan itu sangat tidak dibenarkan.

Namun cara terbaik saat melihat seorang hamba Allah yang seperti ini, lebih baik didoakan bukan direndahkan.

Karena jika direndahkan, dikhawatirkan ia semakin berputus asa dan lantas meninggalkan perintah Allah yang lain.

"Satu salat yang ditinggalkan gede dosanya di hadapan Allah, maka kita doakan jangan sampai dia meninggalkan salat lagi. Bahaya ini di hadapan Allah," imbuh Buya Yahya.

"Satu salat yang ditinggalkan cukup untuk masuk neraka jahanam, apakah kita rela saudara kita masuk neraka?,"

"Maka kalau ada orang seperti itu bukan untuk kita caci, akan tapi masih kita perlu bersyukur kepada Allah 'alhamdulillah masih puasa', masih ada kebaikan yang dilakukan, itulah cara pandang yang semertinya," tambah Buya Yahya.

Hal ini sama dengan menutup aurat, Buya Yahya mengatakan bahwa seorang hamba tersebut masih memiliki kebaikan karena masih menjalankan ibadah puasa.

"Sama, orang berpuasa tidak menutup aurat, alhamdulillah masih dia berpuasa. Naudzubillah sudah tidak menutup aurat, tidak pausa, ganggu orang puasa lagi," kata Buya Yahya.

"Pandang lah orang dari sisi baiknya, lalu memohon kepada Allah semoga kebaikannya diterima oleh Allah lalu menjadi sebab dia semakin baik, itu saja," tutup Buya Yahya.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Berita Terkini