POSBELITUNG.CO -- Nama Irjen Pol Krishna Murti baru-baru ini menjadi perbincangan jagat maya..
Namanya muncul setelah disebut Jessica Kumala Wongso sebagai sosok yang memaksanya untuk mengaku dialah pembunuh Wayan Mirna Salihin, Januari 2016.
Video yang merekam Jessica Wongso mengatakan dipaksa Irjen Pol Krishna Murti untuk mengaku membunuh Mirna Salihin viral di media sosial.
Diketahui video tersebut diambil saat Jessica Wongso menjalani sidang pembunuhan Mirna Salihin di tahun 2016.
Video tersebut kembali viral setelah dokumenter berjudul Ice Cold tayang di Netflix pada 28 September 2023.
Pembunuhan tersebut terjadi saat Mirna dan Jessica Wongso bertemu di Kafe Olivier, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016 silam.
Kasus tersebut sangat bombastis dan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Baca juga: Biodata Happy Asmara, Sempat Kesurupan saat Konser pada Malam Jumat di Pasuruan: Pernah Ruqyah 2019
Baca juga: 8 Konflik Manusia Vs Buaya di Pulau Bangka, Alobi sebut Buaya Mengganas Karena Habitat Asli Rusak
Baca juga: Amanda Manopo Hanya Dibayar Rp 16 Juta Promosikan Situs Diduga Judi Online: Tahunya Itu Game
Setelah sidang yang berbabak-babak akhirnya Jessica Wongso divonis 20 tahun penjara.
Lalu setelah dokumenter Ice Cold tayang, sejumlah netizen mulai mempertanyakan benarkah Jessica Wongso merupakan pembunuh Mirna.
Kecurigaan tersebut muncul setelah Jessica Wong dilarang untuk diwawancarai oleh pihak Netflix.
Netizen yang ragu Jessica Wongso adalah pelaku pembunuhan Mirna, lantas menyerbu media sosial Instagram Irjen Krishna Murti.
Diketahui kasus pembunuhan Mirna ditangani oleh Irjen Krishna Murti yang kala itu masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tak cuma Irjen Krishna Murti, kasus kopi sianida tersebut juga ditangani oleh Ferdy Sambo sebagai wakil dari sang jenderal.
Dikutip dari TribunJakarta.com, dalam sidang ke-26 kasus kopi sianida, Jessica menceritakan dirinya mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya dan didatangi Krishna Murti.
Saat itu, Krishna masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Saya didatangi Pak Krishna dia bilang ‘Saya turun ke tahanan sudah jatuhin harga diri saya’. Pak Krishna juga bilang ‘Saya tanda tangani surat penahanan kamu, bismilah dan berdoa, saya mempertaruhkan jabatan saya demi Allah," kata Jessica pada 28 September 2016 silam.
Jessica pun membongkar bahwa saat itu dipaksa oleh Krishna Murti untuk mengakui bahwa dirinya adalah pembunuh Mirna.
Baca juga: Harga dan Spesfisikai HP Oppo A96 Terbaru Awal Oktober 2023, Spek Gahar dengan Snapdragon 680
Baca juga: Kasus Penghasutan dan Perusakan Aset PT Foresta Berlanjut, Kuasa Hukum Minta Tersangka Dipindahkan
Baca juga: Biodata El Ibnu, Vokalis Elkasih yang Ditinggal Istri Usai Alami Stroke
"Dan dia juga ajak saya ngomong katanya ‘Mendingan kamu ngaku palingan kamu dihukum 7 tahun dan dipotong ini itu jadi sebentar, saya juga tidak akan kasih kamu dihukum seumur hidup atau mati,’" kata Jessica sambil menirukan perkataan Krishna Murti di hadapan majelis hakim.
Namun, secara terpisah, Krishna Murti pernah membantah pernyataan Jessica tersebut.
Ia mengatakan, hanya meminta Jessica mengatakan segala hal yang diketahui tentang kematian Mirna.
Setelah film dokumenter itu tayang, Instagram Krishna Murti pun dibanjiri kritikan oleh warganet hingga memintanya untuk membebaskan Jessica.
Lantas, seperti apa sosok Krishna Murti?
Irjen Pol. Krishna Murti, S.I.K., M.Si lahir pada 15 Januari 1970 di Ambon, Maluku.
Pria lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1991 ini memilik seorang istri bernama Nany Ariany Utama dan telah dikaruniai dua orang anak..
Pada tahun 2016, Krishna Murti sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung.
Pada tahun 2017-2022, Krishna Murti menjabat sebagai Kepala Biro Misi Internasional Divhubinter Polri. Saat ini, Krishna Murti menjabat Kepala Divisi Hubungan Internasional Pori.
Krishna Murti mulai menjabat Kepala Divisi Hubungan Internasional Pori sejak 14 Oktober 2022 menggantikan Johanis Asadoma.
Disarikan dari berbagai sumber, sepak terjang Krishna Murti dimulai ketika ia lulus dari pendidikan Akademi Kepolisian pada 1991.
Baca juga: Doa dan Amalan Mendapat Rezeki yang Tak Terduga dari Segala Penjuru, Jadi Amalan Setiap Hari
Baca juga: Cara Menemukan Letak Nomor Ijazah SMA, SMK, D3, S1 untuk Daftar CPNS dan PPPK 2023
Baca juga: 9 Rekomendasi Oppo Reno Series Terbaik, Speknya Gahar, Harga Ada yang Turun Hingga Rp1 Juta
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 2001, pria kelahiran 15 Januari 1970 itu mencicipi jabatan sebagai Kapolsek Metro Penjaringan.
Berikutnya, secara beruntun, Krishna Murti menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (2005), Wakapolres Depok (2006), dan Kapolres Pekalongan (2011).
Butuh empat tahun bagi Krishna untuk melenggang ke Polda Metro Jaya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum. Saat itulah, pria kelahiran Ambon itu viral karena aksi tembak-menembak pada insiden Bom Sarinah.
Karier Krishna Murti terus melejit, mulai dari jadi Wakapolda Lampung, Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri, hingga menduduki Karomisinter Divhubinter Polri pada 2017.
Menyusul jabatan barunya sebagai Kadivhubinter Mabes Polri tahun ini, pangkat Krishna Murti bukan lagi Brigjen, melainkan Irjen.
Mantan atasan Ferdy Sambo ini juga pernah terkenal dengan jargon Turn Back Crime.
Selain itu, nama Krishna Murti mulai dikenal pada tahun 2016 saat Ia menangani kasus Bom Sarinah yang tewaskan ratusan orang. Selain itu, Ia juga menangani kasus kematian Wayan Mirna pada tahun yang sama.
Dalam menangani kasus kematian Wayan, Krishna bekerjasama dengan Ferdy Sambo untuk mengungkap siapa tersangka dibalik kematian Wayan Mirna. Dalam kasus tersebut, nama Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka.
Tahun 2019, menjadi Satgas Anti Mafia Bola setelah banyaknya mafia skor. Bahkan, Ia berhasil meringkus Joko Diryono yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Joko Driyono
Biodata Krishna Murti
Nama Lengkap: Krishna Murti
Nama Panggilan: Krishna Murti
Tempat Tanggal Lahir: Ambon, 15 Januari 1970
Masa dinas: 1991—sekarang
Satuan: Reserse
Istri: Nani Utami
Anak: Alsa Narishky Krishna; Althaf Andhika Krishna
Saudara kandung: Mohammad Fadjar
Pangkat: Inspektur Jenderal Polisi
Dinas/cabang: Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pendidikan
- SMP Negeri 1 Malang (1985)
- SMA Negeri 5 Bandung (1988)
- Akpol (1991)
- PTIK (2000)
- Sespim (2008)
- Sespimti (2012)
- Lemhannas PPSA XXII (2019)
Karier
- Pama Polda awa Tengah pada tahun (1991)
- Kapolsek Randudongkol Polres Malang pada (1992)
- Pengasuh Taruna Akpol (1994)
- Komandan Kontingen Polri (1996)
- Kanit Serse Polwiltabes Surabaya (1997)
- Sespri Kapolda Metro Jaya (2000)
- Kapolsek Metro Penjaringan (2001)
- Koorspripim Kapolda Metro Jaya (2004)
- Kasat Reskrim Polres Jakut (2005)
- Wakapolres Depok (2006)
- Dosen Lemdikpol (2009)
- Penyidik Madya Unit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri (2010)
- Kapolres Pekalongan (2011)
- Staf Perencanaa PBB di New York
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2015)
- Wakapolda Lampung pada (2016)
- Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
- Karomisinter Divhubinter Polri (2017)
- Kadiv Hubinter Polri (2022)
Kasus Terkenal
- Bom Sarinah Thamrin (2016)
- Kasus Kematian Sianida Mirna Salihin (2016)
- Kasus Pengaturan Skor Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Satgas Anti Mafia Bola) (2019)
Tanda Jasa
- Bintang Bhayangkara Nararya
- Satyalencana Kesetiaan XXIV
- Satyalencana Kesetiaan XVI
- Satyalencana Kesetiaan VIII
- Satyalencana Dwidya Sistha
- Satyalencana Bhakti Buana
- Satyalencana Santi Dharma
- Satyalencana Santi Dharma (Ulangan I)
- UNTAES Medals (Kroasia)
- UNAMID Medals (Sudan)
- UN Headquarters Medals (PBB New York)
(*/TribunJakarta.com/Tribunnews.com/ bangkapos.com)