POSBELITUNG.CO -- Insiden kecelakaan akibat pecahnya Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas menyebabkan seorang wisatawan asal CIlacap tewas.
Seorang wisatawan tewas terjatuh setelah lantai jembatan kaca di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, pecah.
Jembatan kaca pecah di Banyumas yang menewaskan 1 orang ini pun menjadi sorotan, terkait dengan standar keamanannya.
Kejadian berawal ketika empat wisatawan melakukan swafoto pada di jembatan kaca tersebut Rabu (25/10/2023) siang.
Namun naas, jembatan kaca pecah, dan mengakibatkan dua di antaranya tersangkut, sedangkan dua lainnya langsung terjun hingga menewaskan satu orang.
Sementara satu orang lainnya yang terjatuh kondisinya kritis.
Korban yang meninggal dunia diketahui merupakan wisatawan asal Cilacap berinisial A (41).
Baca juga: Biodata Shaloom Razade, Putri Sulung Wulan Guritno yang Suka Pakai Barang Milik Sang Mama
Baca juga: Harga Oppo A16 Terbaru Varian RAM 3/32GB dan 4/64GB di Akhir Oktober 2023 dan Spesifikasi
Baca juga: Tanty Octavia Bongkar Alasan Dekati Ferry Irawan, Blak-blakan Mengaku Hanya untuk Pansos
Sementara satu wisatawan lainnya yang kondisinya kritis berinisial F (49).
Sedangkan 2 lainnya berhasil selamat setelah berpegangan ke rangka jembatan.
Kronologi Kejadian
Salah seorang penjaga toilet di kawasan wisata bernama Sunarto mengatakan saat kejadian ada 11 wisatawan yang tengah berada di atas jembatan kaca.
Para wisatawan itu terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok yang pertama terdiri dari 7 orang dan kelompok yang satunya 4 orang.
Kelompok yang terdiri dari empat wisatawan itu semuanya wanita.
Saat asik berfoto, tiba-tiba kaca jembatan pecah dan mereka langsung terjatuh.
Dua di antaranya jatuh langsung ke tanah dan 2 lainnya ada yang tersangkut.
"Mereka sedang foto-foto, ada 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri, sedangkan 2 lainnya minta tolong," katanya seperti yang dikutip dari Tribunbanyumas.com.
Pascakejadian, obyek wisata langsung ditutup total.
Baca juga: Rara, si Pawang Hujan Langsung Diajak Polisi ke TKP Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Ini Misinya
Baca juga: Pelarian Temi Berakhir di Pangkalbalam Pulau Bangka, Nekat Tusuk Korban Cahya Tegar karena Dendam
Baca juga: Harga HP Oppo A96 Terbaru Akhir Oktober 2023 dan Spesifikasi, Lengkap Daftar Harga Oppo Lainnya
Aparat kepolisian kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sementara itu Satreskrim Polresta Banyumas melibatkan Labforensik Polda Jateng untuk memeriksa kelaikan jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
Termasuk pengelola wisata yang saat ini tengah dalam pemeriksaan pihak kepolisian.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan untuk kondisi dan kelaikan jembatan akan dikaji oleh tim ahli.
"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Standar Keamanan Sempat Disorot
Standar keamanan jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan.
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur lebaran kemarin sempat mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi.
"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," kata Eko kepada wartawan di lokasi, Rabu (25/10/2023) sore.
Eko mengatakan, pihaknya mengundang pemiliknya karena sebelumnya menemukan beberapa komentar di medsos yang menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat
Baca juga: 25 Contoh Soal dan Jawaban Pilihan Ganda PAT Ekonomi Kelas 10 Semester 2
Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2
"(Komentarnya) terkait kurang safety, banyak yang menyoroti, konstruksinya kurang ini ...," ungkap Eko tanpa menjelaskan lebih lanjut isi komplain dari warganet.
Namun saat itu pemilik tidak datang secara langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya.
"Di situ tidak ada titik temu, karena kami hanya menitipkan pesan (kepada pemiliknya)," ujar Eko.
Eko menjelaskan, meski dalam satu area, wahana The Geong yang baru dibuka lebaran kemarin itu bukan di bawah pengelolaaan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus.
"Lahan yang digunakan The Geong milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Kami hanya kerja sama lahan parkirnya," kata Eko.
Diberitakan sebelumnya, jembatan kaca setinggi 15 meter, pecah, Rabu (25/10/2023).
Akibatnya, empat orang wisatawan asal Cilacap yang sedang selfie atau swafoto terjatuh. Salah satu di antaranya berinisial FA (49) tewas dalam peristiwa tersebut.
Pihak pengelola menyatakan, sebelum insiden itu jembatan kaca dalam kondisi baik.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus ini.
Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi untuk menutup lokasi.
Nantinya, lanjut Kombes Edy, bakal ada pemeriksaan kondisi terhadap jembatan kaca yang pecah tersebut.
"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," kata dia.
Kapolresta Banyumas menambahkan, pihak polisi telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata untuk sementara menutup jembatan kaca tersebut.
"Untuk sementara (wahana jembatan kaca) ditutup dulu," tambahnya.
Pengelola Lokasi Wisata Siap Tanggung Jawab
Angga (30), salah satu pegawai dari lokasi wisata tersebut mengatakan bahwa pengelola siap bertanggung jawab atas kejadian ini.
Pihak pengelola juga sudah menutup wahana jembatan kaca tersebut hingga pihak-pihak terkait selesai melakukan pengecekan.
"Tadi dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," kata Angga.
Angga mengungkapkan, jembatan kaca sebenarnya merupakan wanaha baru yang dibuka untuk wisatawan pada lebaran lalu.
Jembatan kaca tersebut disebut diketahui menggunakan tempered dengan ketebalan 1 centimeter.
Meski begitu, sebagai pegawai yang bertugas di tempat wisata ini, Angga sendiri tidak tahu berapa kapasitas jembatan kaca tersebut.
"Kaca itu jenisnya sama yang ada di Baturraden. Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," ujar Angga.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas sudah ke TKP untuk pengecekan. Namun untuk saat ini, belum bisa dipastikan apa penyebab jembatan kaca tersebut bisa pecah.
"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm," kata Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo.
"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," jelasnya.
(*/ TribunKaltim.co/kompas.tv)