POSBELITUNG.CO -- Politikus Budiman Sudjatmiko secara resmi mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).
Hal itu dilakukan Budiman Sudjatmiko karena resmi bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Budiman ditunjuk sebagai anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran bersama mantan Gubernur Bank Indonesia Sudjarat Djiwandono.
Sementara posisi Ketua Dewan Pakar diisi oleh Burhanuddin Abdullah yang juga mantan Gubernur BI.
Budiman pun saat ini sedang menyusun surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PTPN V.
Budiman mengatakan, surat pengunduran diri tersebut rencananya bakal diserahkan ke pejabat terkait di PTPN maupun di Kementerian BUMN besok, Rabu (8/11/2023) hari ini.
"Ini disusun dulu (surat pengunduran diri) dan baru akan diserahkan besok," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Biodata Robby Shine Lengkap Agama dan Media Sosial, Suami Nastasya Shine Rilis Lagu Alhamdulillah
Baca juga: Biodata Habib Luthfi bin Yahya, Ulama yang Dekat dengan Jokowi Kini Ditunjuk Jadi TKN Prabowo-Gibran
Baca juga: Inilah Sosok Amichai Eliyahu yang Buat Arab Saudi Murka, Menteri Israel yang Ancam Bom Nuklir Gaza
Lantas seperti apa sosok Budiman Sudjatmiko tersebut?
Budiman Sudjatmiko dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Budiman Sudjatmiko dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko. Ia pertama dari empat bersaudara.
Budiman tumbuh besar di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme dan kepedulian.
Dia aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP.
Pada awal masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, dia terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Akibat kegiatannya ini pula, dia tidak sempat menyelesaikan kuliahnya.
Budiman Sudjatmiko merupakan salah satu aktivis reformasi yang menentang kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto.
Ia juga merupakan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kemudian dituduh menjadi biang kerok peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.