Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi.
Hingga pagi tadi, tim gabungan telah mengevakuasi 52 pendaki dalam kondisi selamat dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.
Selama proses evakuasi, petugas menemukan 11 pendaki meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dicari.
Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
(Posbelitung.co/TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan Judul Kondisi Zhafirah di RSAM Bukittinggi, Korban Erupsi Marapi yang Viral, Kini Sudah Bersama Keluarga
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Sosok Zhafirah Zahrim Febrina, Pendaki Gunung Marapi yang Viral di Media Sosial, https://www.tribunnews.com/regional/2023/12/04/ini-sosok-zhafirah-zahrim-febrina-pendaki-gunung-marapi-yang-viral-di-media-sosial?page=all