Pos Belitung Hari Ini

Emak-emak di Basel Mengamuk Tak Dapat Beras Murah, 1,8 Ton Beras Bulog Ludes dalam Hitungan Menit

Editor: Novita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pos Belitung Hari Ini edisi Kamis, 29 Februari 2024

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) alias emak-emak mengamuk lantaran tidak kebagian jatah beras murah saat operasi pasar yang digelar di Balai Wisata Toboali, Bangka Selatan, Rabu (28/2/2024).

Padahal mereka mengaku sudah cukup lama ikut mengantre. Mereka pun harus menelan kecewa dan terpaksa pulang dengan tangan hampa.

Emak-emak itu pun dengan nada emosi mengumpat mengungkapkan kekesalannya. Mereka menyebut panitia penyelenggara telah berbohong karena pasar murah dibuka tidak sesuai jadwal.

Seharusnya sesuai jadwal pada brosur, operasi pasar murah dimulai pukul 09.00 WIB. Kenyataannya sebelum pukul 09.00 WIB, beras sudah habis tak bersisa.

Seperti diungkapkan Sari (38) warga Kelurahan Toboali. Ia mengaku datang ke operasi pasar murah untuk membeli beras kualitas medium yang harganya terjangkau. Sayangnya, petugas menjawab jika stok beras yang disediakan sudah habis.

Padahal sepengetahuannya, berdasarkan jadwal dan brosur yang disebar jadwal operasi pasar dimulai pukul 09.00 WIB.

"Namun sebelum jam 09.00 WIB sudah habis. Padahal kami datang sekitar pukul 08.30 WIB," keluh Sari kepada Bangka Pos Group, Rabu (28/2/2024).

Ia menyebut operasi pasar kali ini terkesan membohongi masyarakat. Banyak ibu-ibu yang harus meninggalkan pekerjaan rumah demi mendapatkan beras murah. Namun beras yang diharapkan ternyata sudah habis terjual sebelum jadwal operasi pasar.

"Kami kecewa, terkesan membohongi. Karena setelah datang kita tidak dapat apa-apa. Kami rela meninggalkan pekerjaan rumah untuk dapat beras harga murah," tegas Sari.

Kata Sari, dengan adanya pasar murah masyarakat sangat berharap terbantu, apalagi harganya berbanding jauh dengan harga di toko.

"Saat ini harga beras di toko sudah tembus Rp85 ribu per lima kilogram. Belum lagi lesunya perekonomian masyarakat karena anjloknya harga timah," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Maya (47). Dirinya sudah berharap bisa dapat beras murah, akan tetapi justru kecewa yang didapatkan, karena beras sudah habis.

Padahal Maya sudah datang sekitar pukul 08.40 WIB, agar dapat kebagian jatah beras murah. Namun setelah 10 menit menunggu, dirinya baru mengetahui bahwa bahan pokok dijual telah habis.

"Ini kita sudah datang ke Balai Wisata, tapi enggak ada lagi berasnya, jadwalnya pukul 09.00 WIB, tapi di lapangan malah sudah tidak ada lagi," paparnya.

Menurut Maya, sebenarnya masyarakat pasti akan menerima jika tidak kebagian dalam pendistribusian operasi pasar murah. Asalkan, operasi pasar murah dibuka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Namun, masyarakat tidak menerima kejelasan apapun ihwal dibukanya lebih awal operasi pasar ini.

"Kita juga kayak di-prank (dibohongi-red). Sebenarnya kita juga tidak keberatan kalau tidak kebagian karena antusias masyarakat yang memang ramai dan itu tidak apa-apa lah. Tapi ini kan habisnya karena buka lebih awal tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan tadi," sebutnya.

Minta Maaf

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Anshori meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini.

"Kami dari dinas meminta maaf kepada warga atas kesalahan jadwal yang dibuka lebih awal ini," ujar Anshori kepada Bangka Pos Group, Rabu (28/2/2024).

Ia mengakui operasi pasar murah dibuka lebih awal dan tidak sesuai jadwal. Hal ini lantaran antusias masyarakat yang tinggi dan ramai. Bahkan, menurutnya mobil logistik dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang baru tiba, juga langsung diserbu oleh warga.

Tak hanya itu, beberapa petugas dipaksa untuk segera membuka kegiatan operasi pasar murah tersebut. Karena tingginya desakan warga, petugas tak dapat mengelak.

Sampai akhirnya petugas mengikuti kemauan masyarakat yang telah datang terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk menghindari kericuhan.

"Jadi pas dibuka dalam hitungan menit langsung habis. Banyak masyarakat antre satu jam sebelum dibuka," beber Anshori.

Ia pun berjanji akan kembali menggandeng Perum Bulog untuk kembali menggelar operasi pasar murah pada awal Maret 2024 mendatang. Bahkan dia akan mengupayakan jumlah beras yang akan didistribusikan jauh lebih banyak dibanding oparasi pasar hari ini.

Ia mengungkapkan setidaknya terdapat 1,8 ton beras premium yang didistribusikan kepada masyarakat saat operasi pasar, kemarin. Lanjutnya, dalam operasi pasar ini pihaknya menggandeng Perum Bulog serta Pemprov Babel.

"Dengan bekerja sama melalui sejumlah distributor, tentunya mampu membuat harga jualnya bisa lebih murah. Utamanya jika dibandingkan harga beras di pasar saat ini," ucapnya.

"Operasi pasar ini sebagai wujud kehadiran pemerintah di tengah tingginya harga beras," tukasnya.

Apalagi, saat ini sudah menjelang bulan puasa sehingga diharapkan bisa meringankan beban masyarakat.

"Harga jual beras itu nantinya diklaim jauh lebih murah Rp32 ribu dari harga pasaran sebesar Rp85 ribu per lima kilogram," tandasnya.

Artinya, kata Anshori harga beras dalam operasi pasar tersebut dibanderol dengan harga Rp53 ribu per lima kilogram.

"Karena barang yang datang dari Bulog ini tidak banyak, untuk beras sekitar 1,8 ton," ucapnya.

(u1)

Berita Terkini