Piala Asia U23 2024

Inikah Akun IG Shen Yinhao Wasit Indonesia Vs Uzbekistan U23? Instagramnya Hari Ini Dicari Netizen

Editor: Kamri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shen Yinhao wasit yang memimpin pertandingan Indonesia vs Uzbekistan di laga semifinal Piala Asia U23 2024, Senin (29/4/2024). Pasca pertandingan, akun IG Shen Yinhao wasit Indonesia vs Uzbekistan U23 di Semifinal Piala Asia U23 2024 hari ini dicari netizen.

2. Perlakuan tak adil

Pada bulan Agustus 2020, timbul kontroversi di laga antara Beijing Guoan dan Shandong Luneng.

Kontroversi itu berkaitan dengan keputusan Shen Yinhao yang menjadi pengadil di pertandingan Chinese Super League itu.

Kontroversi signifikan terjadi ketika gol kedua Luneng dianulir, sehingga Guoan bisa menyingkirkan Luneng dengan agregat 4-3.

Hasil tersebut membuat kesal fans Luneng dan banyak pemain yang mengungkapkan kemarahannya kepada wasit di media sosial.

Hao Junmin, kapten Luneng, memposting: “Tidak ada prinsip, tidak ada keadilan, tidak ada kemampuan, tidak ada keuntungan” di Weibo-nya.

Róger Guedes, pemain Luneng asal Brazil, mengatakan “sayangnya ini bukan sepak bola” di Instagram story-nya.

Pemain Brasil lainnya, Moises Lima Magalhaes, juga mengirimkan kata “Malu” dalam bahasa Portugis di Instagram-nya.

Selain para atlet, para penggemar yang kesal membanjiri berbagai platform bertema sepak bola untuk meninggalkan komentar bahwa “seruan buruk telah, sedang, dan akan terus menghancurkan sepak bola Tiongkok.”

Kemarahan dari pihak Luneng sudah menumpuk sejak beberapa waktu lalu.

Pada fase pertama antara Shandong Luneng dan Beijing Guoan, wasit Shen Yinhao memberikan penalti kepada Beijing Guoan.

Dan kemudian membiarkan gol penyama kedudukan Beijing tetap berlaku, yang membuat Luneng kehilangan keunggulannya.

Pada kedua kesempatan tersebut, pemain Luneng mempertanyakan keputusan Shen Yinhao.

Mereka memintanya untuk memeriksa video tersebut, namun Shen Yinhaomengabaikan permintaan mereka.

Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 2-2 dan Luneng yakin mereka akan menang jika mendapat perlakuan adil.

3. Diduga terlibat plagiarisasi akademik

Setelah Shen Yinhao dianggap tidak adil, penggemar fans Luneng pun tetap tidak puas setelah pihak klub sendiri menulis surat kepada Asosiasi Sepak Bola China untuk menyampaikan keluhannya.

Mereka memeriksa makalah Shen yang diterbitkan dan menemukan bahwa makalahnya Penelitian tentang Penyebab dan Penanggulangan Tekanan Psikologis Wasit Sepak Bola Mahasiswa.

Makalah itu diterbitkan di Journal Sports Fashion, dicurigai menjiplak penelitian Wasit Sepak Bola Universitas Lu Yunfei tentang Penyebab dan Penanggulangan Demam Panggung.

Penelitian itu diterbitkan lima tahun sebelumnya.

Penggemar Luneng mengklaim bahwa isi makalah Shen hampir sama dengan karya Lu dan Shen hanya melakukan beberapa modifikasi pada urutan paragraf.

Terlebih lagi, tesis master Shen juga diduga melakukan plagiarisme.

Sebagai anggota fakultas di Departemen Pendidikan Jasmani Universitas Tongji, Shen segera meninggalkan pekerjaan wasitnya dan kembali ke Shanghai untuk membela tuduhan plagiarisme.

Kasus ini masih dalam penyelidikan.

Jika Shen terbukti bersalah, gelar dan jabatan pengajarnya akan dicabut dan dia mungkin menerima hukuman lebih lanjut dari Asosiasi Sepak Bola Tiongkok yang mungkin mengancam kualifikasinya sebagai wasit yang terdaftar di FIFA.

Setelah Shen dilaporkan, asosiasi memutuskan untuk mengundang wasit asing untuk putaran kedua dan Kim Hee Gon, wasit internasional Korea.

Pertandingan berjalan mulus di 70 menit pertama dengan masing-masing tim masing-masing mencetak satu gol.

Namun di menit ke-69, ketika Guedes kembali mencetak gol, membuat Luneng unggul, kontroversi semakin bertambah.

Setelah melihat VAR, Kim menyapu bersih gol tersebut karena wasit memutuskan bahwa Guedes melakukan pelanggaran dalam penumpukan tersebut.

Sementara para pemain Luneng marah atas keputusan Kim, Beijing kembali mencetak gol hanya dua menit kemudian.

Namun, Renato Augusto yang memberikan assist pada gol tersebut diduga melakukan handball.

Di 30 menit terakhir pertandingan, Luneng menyerang dengan agresif.

Namun keberuntungan tidak berpihak pada mereka dan mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka tersingkir dari semifinal Liga Super Tiongkok.

(Tribuntimur.com/ Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Berita Terkini