Berita Belitung

Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Belitung, Upaya Kolaborasi Wujudkan Generasi Sehat

Penulis: Adelina Nurmalitasari
Editor: Novita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penandatanganan pada kegiatan diseminasi hasil pemutakhiran data keluarga di Ruang Rapat Pemkab Belitung, Senin (23/12/2024).

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pemerintah Kabupaten Belitung terus menggiatkan upaya percepatan penurunan angka stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). 

Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, Mhd Irzal, menekankan pentingnya perhatian terhadap data keluarga berisiko stunting agar dapat dicegah sejak dini.

Program Genting menjadi salah satu solusi strategis dalam membantu keluarga berisiko stunting. 

Gerakan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, swasta, individu, hingga komunitas, untuk menjadi orang tua asuh yang mendampingi anak-anak dari keluarga berisiko.

Dengan gotong royong, bantuan berupa makanan siap saji yang diberikan langsung kepada ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun (baduta). 

Hal ini bertujuan agar bantuan dapat segera dinikmati tanpa kendala.

Hingga kini, terdapat 506 keluarga berisiko stunting di Kabupaten Belitung dan 783 keluarga di Kabupaten Belitung Timur yang memerlukan dukungan orang tua asuh.

"Kami sudah memiliki data lengkap termasuk foto kondisi rumah keluarga-keluarga ini. Data ini memudahkan orang tua asuh untuk memberikan bantuan secara tepat," ujar Irzal.

Penjabat Bupati Belitung, Mikron Antariksa, dalam acara peluncuran program ini menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat. 

Menurutnya, stunting adalah masalah kesehatan serius yang membutuhkan perhatian dan kerja sama semua pihak.

"Program pendataan keluarga menjadi landasan penting bagi Pemerintah Daerah dalam menyediakan basis data guna mengintervensi berbagai program pembangunan, termasuk upaya penurunan stunting," kata Mikron.

Mikron juga menekankan perlunya komitmen bersama untuk menjaga harmonisasi dan sinergi dalam menjalankan program-program prioritas di sektor kesehatan.

"Gerakan ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus berinovasi dan berkomitmen mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting," lanjutnya.

Sebagai bagian dari langkah strategis, BKKBN Bangka Belitung telah melaksanakan pemutakhiran data keluarga sejak Agustus hingga September 2024, dengan validasi data risiko stunting pada Mei 2024.

Hasil diseminasi data ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung gerakan orang tua asuh, sehingga tercapai sistem informasi keluarga yang terintegrasi dalam mendukung program nasional Satu Data Indonesia. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Berita Terkini