POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Hingga Jumat (17/1/2025), Sertu Hendri, seorang desertir TNI AD yang menjadi dalang penyanderaan dan penembakan terhadap Serma Randi, masih menjadi buronan. Aparat gabungan TNI-Polri terus mempersempit ruang geraknya, namun upaya penangkapan ini masih menemui kendala.
Sosok Sertu Hendri dikenal licin, bahkan sempat lolos dari pengepungan puluhan petugas bersenjata lengkap di sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Tanjungpandan, Selasa (14/1/2025).
Keberadaan Sertu Hendri yang membawa senjata api membuat masyarakat Belitung dilanda keresahan. Bagi Nurmalita, seorang warga setempat, situasi ini memengaruhi aktivitas sehari-hari.
“Kalau belum tertangkap nih resah rasanya, ngeri-ngeri kalau ingin keluar malam,” ungkapnya kepada Posbelitung.co.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Lestari, warga lain di Tanjungpandan.
“Keseharian kami merasa terancam rasanya. Pokoknya waswas lah, walaupun di rumah tetap merasa nggak tenang,” ujarnya.
Baca juga: GMNI Jakarta Raya Desak KPK Usut Tuntas Dugaan Korupsi Joko Widodo dan Keluarganya
Upaya Gabungan untuk Tangkap Desertir
Tim gabungan TNI-Polri kini memperketat pengawasan di berbagai titik strategis, termasuk pelabuhan, untuk mencegah pelaku melarikan diri.
Pj Bupati Belitung, Mikron Antariksa, turut merespons keresahan warganya dengan imbauan.
“Kami minta masyarakat tetap waspada tetapi jangan panik. Bila mengetahui informasi terkait Sertu Hendri, segera laporkan ke pihak berwenang,” jelas Mikron.
Ia juga mengingatkan warga untuk tetap beraktivitas normal agar tidak memberi celah bagi pelaku memanfaatkan situasi.
Komitmen untuk menangkap Sertu Hendri juga disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto.
“Mabes TNI dan Puspom TNI siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menangkap dan memproses Sertu Hendri sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Hariyanto menambahkan, “TNI tidak akan mentolerir tindakan yang mencoreng nama baik institusi dan merugikan masyarakat.”
Baca juga: Timah Belitung Lepas Lagi
Cerita di Balik Penembakan