POSBELITUNG.CO - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak pernah lepas dari kebutuhan akan rezeki—baik berupa makanan, kesehatan, ketenangan hati, hingga kebahagiaan.

Islam mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah SWT dalam urusan rezeki, bahkan saat kondisi tampak mustahil.

Salah satu doa yang mencerminkan permintaan rezeki yang luar biasa adalah permohonan Nabi Isa ‘alaihissalam yang terekam dalam Al-Qur’an:

رَبَّنَا أَنزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِّنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِّنكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin.

Artinya : “Wahai Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang haru turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yang paling utama.”

Doa ini tercantum secara langsung dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’idah ayat ke-114, yang merupakan firman Allah SWT, dan merupakan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Isa.

Ini menjadikannya sebagai doa yang sangat mulia dan penuh makna.

Doa ini berasal dari kisah Nabi Isa ‘alaihissalam ketika para hawariyyin (pengikut setianya) meminta agar Allah menurunkan hidangan dari langit sebagai bukti kekuasaan-Nya.

Meskipun mereka sudah beriman, mereka menginginkan keteguhan hati lebih dalam dengan menyaksikan mukjizat tersebut.

Permintaan ini bukan hanya tentang makanan fisik, melainkan juga simbol keajaiban rezeki dari Allah, yang datang dari arah yang tidak diduga.

Doa ini bisa diamalkan:

1. Setelah shalat fardhu,
2. Di waktu sahur atau tahajud,
3. Saat menghadapi kesulitan finansial atau kebuntuan usaha,
4. Saat memohon bantuan dari Allah dalam kondisi darurat.

(*)