Lipsus Budidaya Kepiting Bakau
Tergiur Harga Kepiting Bakau Berlipat, HKm SB Gandeng Unmul Buka Industri Perikanan Berbasis Potensi
Tak tanggung-tanggung, demi keberhasilan unit usaha mereka akan menggandeng tenaga ahli dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sempat merasakan manfaat pembesaran kepiting bakau pada 2016 lalu, Kelompok HKm Seberang Bersatu, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, berencana membuka pembenihan (hatchery).
Tak hanya kepiting bakau, kelompok yang diketuai Marwandi itu juga akan membuka pembenihan teripang, kerang hijau dan budidaya rumput laut yang dibuka Februari 2022 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, demi keberhasilan unit usaha mereka akan menggandeng tenaga ahli dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur.
Unit usaha sektor perikanan tersebut akan difokuskan di sebelah kiri Bumi Perkemahan Juru Seberang, tepatnya di aliran Sungai Teluk Dalam.
"Kami mulai pembangunan industri perikanan berbasis potensi melalui penyiapan balai benih. Nanti ada pendampingan tenaga ahli dari Universitas Mulawarman," ujar Marwandi kepada Posbelitung.co, Jumat (21/1/2022).
Ia menuturkan sekitar 2016, HKm Seberang Bersatu pernah membuka usaha kolam pembesaran kepiting bakau.
Waktu itu, kelompok membeli anakan kepiting hasil tangkapan warga setempat dan pasokan dari pihak lain dibesarkan di dua kolam berukuran 70x50 meter.
Sekitar 2019, mereka merasakan panen kepiting yang mencapai belasan kilogram perhari.
"Waktu itu sehari kami jualan belasan kilo per hari. Pembelinya ada yang datang langsung dan sempat kami kirim juga ke Jakarta," ungkapnya.
Namun ketika mencoba melakukan pembenihan, upaya tersebut gagal.
Mereka sempat melakukan pemijahan dan pembenihan di akuarium sembari melihat perkembangan benih.
Bahkan melakukan pembenihan langsung di alam dengan memanfaatkan peralatan sederhana.
Tetapi, benih yang menetas hanya berusia beberapa hari.
"Paling lama itu cuman tiga hari lalu mati, mungkin karena teknologi," kata Marwandi.
Marwandi menambahkan, sebenarnya kepiting bakau sangat berpotensi terutama harga jualnya yang tinggi.
Bahkan harga jual bisa tiga kali lipat dari biaya modal yang dikeluarkan.
Selain itu, permintaan pasar juga tinggi baik lokal, nasional maupun luar negeri.
"Kalau mau jujur, harga jual itu bisa tiga kali lipat. Jadi selain ukuran, kepiting bakau itu juga dilihat dari warna, ada hitam, merah dan hijau yang kualitas bagus itu hijau," jelasnya. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)