Kesehatan

PCOS Tidak Menutup Peluang Hamil, Ini yang Perlu Diketahui

Pasien dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) tetap memiliki peluang untuk hamil.

Honeyriko
Ilustrasi hamil 

POSBELITUNG.CO - Pasien dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) tetap memiliki peluang untuk hamil.

Hal ini disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Robby Adrian, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Menurutnya, kunci utama ada pada perbaikan keluhan yang dialami pasien.

“Oh ada, artinya masih bisa hamil. Gimana caranya? Ya kita perbaiki keluhannya. Contohnya siklus ovulasi tidak teratur, kita berikan obat-obatan supaya mens-nya teratur,” kata dr. Robby.

Jika siklus haid sudah teratur setiap 24 hingga 35 hari, peluang kehamilan semakin terbuka.

Misalnya pada wanita dengan siklus 28 hari, masa subur biasanya jatuh di hari ke-14.

“Peluangnya di situ setelah kita perbaiki, peluang untuk hamil,” lanjutnya.

Selain gangguan ovulasi, obesitas juga menjadi faktor penting yang harus diatasi.

“Masih bisa hamil nggak? Masih, asal komitmen untuk menurunkan berat badan dengan target 5 sampai 10 persen,” jelasnya.

Namun dr. Robby menegaskan, kondisi tiap pasien berbeda-beda, sehingga penting untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.

PCOS sendiri merupakan sindrom yang ditandai gangguan hormonal reproduksi pada wanita, salah satunya hiperandrogen.

Pola hidup juga sangat berpengaruh terhadap kondisi PCOS.

“Kenapa bisa berpengaruh? Karena penderita PCOS ini disebabkan oleh penyakit-penyakit multisistemik. Artinya dia bukan karena gangguan organnya, tetapi gangguan dari hormonnya dan sistem dalam tubuhnya,” ujarnya.

Gangguan tersebut bisa berkaitan dengan diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas. Pasien dengan pola makan sembarangan dan gaya hidup tidak sehat berisiko lebih tinggi mengalami PCOS.

Tanda-tanda PCOS seperti apa?

"Kalau tanda-tandanya itu, yang pertama dia tidak terjadi ovulasi (tidak terjadi menstruasi), atinya siklusnya ini tidak teratur tanda-tandanya. Kalau sudah tidak teratur, artinya sulit menentukan masa subur. Ini berhubungan dengan infertilitas," lanjutnya

"Kalau tanda-tandanya itu, yang pertama dia tidak terjadi ovulasi (tidak terjadi menstruasi), atinya siklusnya ini tidak teratur tanda-tandanya. Kalau sudah tidak teratur, artinya sulit menentukan masa subur. Ini berhubungan dengan infertilitas," lanjutnya

Maka dari itu banyak pasien-pasien PCOS mengeluh tidak bisa hamil.

"Tanda-tandanya itu bisa terjadi hiperandrogen, penumpukan hormon androgen pada perempuan," jelasnya

Sedangkan hormon androgen ini seharusnya ada pada laki-laki.

Bila terjadi penumpukan androgen pada perempuan, akhirnya tumbuhlah kumis tipis, jambang, tangan dan kaki berbulu.

Selain itu juga terjadi gangguan ovulasi.

"Dari gangguan ovulasi ini tidak subur, artinya tidak terjadi siklus menstuasi yang normal seperti biasanya. Sebagaimana kita ketahui bersama menstruasi yang normal itu 24 sampai dengan 38 hari." pungkas dr. Ronny

Pada pasien PCOS, ternyata siklus menstruasinya di bawah 24 hari atau lebih dari 38 hari.

Artinya dalam satu tahun, menstruasi kurang dari delapan kali, sehingga sulit untuk menentukan waktu suburnya.

Waktu subur ini tergolong penting, karena fungsinya untuk penderita PCOS yang sudah menikah. (Tribunnews.com/Putri Pramestianggraini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pola Hidup Sangat Berpengaruh Terhadap PCOS, Ini Penjelasan dr. Ronny Adrian Sp.OG.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved