Kesehatan

1 dari 8 Orang di Dunia Alami Gangguan Mental, Ini 10 Jenis yang Paling Umum

Laporan WHO mengungkapkan bahwa lebih dari 970 juta orang di dunia, setara dengan 1 dari 8 individu, mengalami gangguan men

Kompas.com
Ilustrasi. Pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah-tengah anjuran work from home (WFH). 

POSBELITUNG.CO - Sejak pandemi COVID-19, angka gangguan mental terus meningkat seiring memburuknya kondisi psikologis masyarakat global.

Sayangnya, minimnya pemahaman publik dan stigma yang masih melekat membuat banyak penderita tidak mendapatkan penanganan yang layak.

Padahal laporan World Mental Health Report 2022 dari WHO mengungkapkan bahwa lebih dari 970 juta orang di dunia, setara dengan 1 dari 8 individu, mengalami gangguan mental.

Angka tersebut menunjukkan tren kenaikan yang mengkhawatirkan.

Gangguan mental tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga mempengaruhi produktivitas, hubungan sosial, dan beban ekonomi global.

Sayangnya, stigma dan kurangnya akses layanan kesehatan mental membuat banyak kasus tidak tertangani secara memadai.

Mengenal berbagai jenis gangguan mental paling umum adalah langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan menghapus stigma.

Berikut ini 10 gangguan mental paling sering dijumpai, berdasarkan data WHO, NIMH, dan jurnal The Lancet Psychiatry.

1. Gangguan Depresi Mayor (Major Depressive Disorder/MDD)

Gangguan Depresi Mayor (MDD) adalah kondisi kesehatan mental serius yang ditandai dengan suasana hati yang tertekan secara persisten serta kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi emosi, tetapi juga berdampak pada fisik, kognisi, hubungan sosial, serta kemampuan untuk menjalani kehidupan secara produktif.

Berikut gejalanya.

  • Suasana hati yang tertekan: Merasa sedih berkepanjangan, putus asa, dan kehilangan minat pada hampir semua aktivitas.
  • Perubahan pola tidur: Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (terlalu banyak tidur).
  • Perubahan nafsu makan: Meningkat atau menurunnya nafsu makan secara drastis, menyebabkan perubahan berat badan.
  • Kelelahan ekstrem: Merasa letih sepanjang hari, bahkan setelah cukup tidur.
  • Gangguan kognitif: Sulit berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat hal-hal sederhana.
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah: Merasa diri tidak berarti atau menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri: Munculnya pikiran berulang mengenai kematian atau keinginan untuk mengakhiri hidup.
  • Perubahan psikomotor: Agitasi (gelisah) atau perlambatan gerakan/tanggapan tubuh.
  • Penyebab Gangguan Depresi Mayor
  • MDD merupakan kondisi kompleks yang dipicu oleh interaksi berbagai faktor:


Penanganan dan Pengobatan

MDD dapat ditangani secara efektif melalui pendekatan kombinatif berikut:

Terapi Farmakologis
Penggunaan obat antidepresan (SSRI, SNRI, TCA, MAOI, dsb.) untuk menyeimbangkan zat kimia otak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved