Aksi Demo di Kantor PT Timah

PT Timah Kabulkan Tuntutan Penambang, Naikkan Harga Pasir Timah Jadi Rp300 Ribu per Kg SN 70

PT Timah Tbk akhirnya setuju memenuhi tuntutan ribuan penambang untuk menaikkan harga beli pasir timah.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Selasa, 7 Oktober 2025, memuat headline berjudul PT Timah Kabulkan Tuntutan Penambang. 

Suasana memanas setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa yang berdesakan di gerbang masuk kantor PT Timah Tbk.

Awalnya aksi massa dari Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang yang berlangsung mulai pukul 11.00 WIB berlangsung aman, kondusif dan tertib.

Tampak satu per satu perwakilan massa menyampaikan orasi atau tuntutan terhadap PT Timah Tbk sambil membawa spanduk bertuliskan “Harga Timah Naik” dan “Rakyat Jangan Ditindas di Negeri Sendiri.”

Kericuhan bermula massa yang tergabung dalam Aliansi Tambang Rakyat Bersatu berusaha menerobos masuk ke kantor PT Timah Tbk. Ketegangan dan saling dorong terjadi antara polisi dan massa di depan gerbang utama PT Timah Tbk.

Sejumlah pengunjuk rasa melempar botol ataupun gelas air mineral ke aparat kepolisian. Melihat kondisi mulai tidak kondusif, polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan untuk meredam massa.

Tembakan gas air mata yang dilakukan polisi sempat memaksa massa kocar-kacir. Mereka mundur dan berhamburan berlari beberapa meter dari pintu gerbang PT Timah Tbk.

Sebagian dari massa aksi ini berlarian menuju arah jalan utama Kota Pangkalpinang. Tak hanya menyasar pengunjuk rasa, tetapi gas air mata juga mengenai para pedagang kaki lima yang sedang berjualan di lokasi. 

Tak hanya itu warga, pedagang dan anak-anak turut menjadi korban setelah tembakan gas air mata masuk ke permukiman. Bahkan sebuah sekolah dasar memulangkan siswanya lebih cepat karena terdampak gas air mata.

Sejumlah wartawan yang sedang melakukan peliputan juga tak luput terkena asap gas air mata. Mereka akhirnya ikut menjauh.

Gas air mata dilontarkan aparat keamanan berulang kali, tetapi belum mampu menghentikan aksi demonstrasi. Berselang 10 menit kemudian, massa kembali berkumpul memadati dua pintu gerbang utama PT Timah Tbk.

Massa pun kembali beraksi. Mereka membakar ban dan melemparkan botol ataupun gelas air mineral ke arah gerbang PT Timah Tbk. Suara letusan gas air mata yang diiringi semprotan water cannon membuat demonstran menjauh dari lokasi.

Dalam aksi tersebut beberapa pengunjuk rasa alami luka, seperti dialami Ari demonstran asal Toboali, Bangka Selatan. Dia terluka di bagian khaki, saat ikut menyuarakan aspirasi.

“Jadi di depan ada lemparan peluru gas air mata, jadi pas di bawah khaki. Kami di belakang, tembaknya ke belakang langsung,” ujar Ari.

Lemparkan Kursi

Sekitar pukul 14.44 WIB, pengunjuk rasa akhirnya berhasil menerobos barikade pengamanan polisi. Mereka pun langsung merusak fasilitas kantor PT Timah dan memecahkan kaca hingga berserakan. Pagar besi berwarna toska di depan kantor juga ambruk setelah didorong kuat oleh massa.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved