Rekonstruksi Pembunuhan Wartawan

Dua Tersangka Pembunuhan Wartawan di Pangkalpinang Sempat Berkelahi saat Rekonstruksi

Proses rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut sempat diwarnai ketegangan karena kedua tersangka berkelahi.

Penulis: Adi Saputra | Editor: Novita
Bangkapos.com/Adi Saputra
REKONSTRUKSI - Kedua tersangka pembunuhan Adityawarman, pemimpin redaksi media online di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikawal ketat polisi saat tiba di lokasi rekonstruksi, Kamis (9/10/2025). Saat rekonstruksi berlangsung, kedua tersangka sempat berkelahi. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Aparat Polda Bangka Belitung menggelar rekonstruksi pembunuhan pemimpin redaksi sebuah media online di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Adityawarman, pada Kamis (9/10/2025).

Kedua tersangka, yakni Hasan Basri (34) dan Martin (34), ikut dihadirkan. 

Proses rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut sempat diwarnai ketegangan karena kedua tersangka berkelahi.

Kejadian tersebut sempat mengejutkan pihak kepolisian di tengah jalannya rekonstruksi.

Saat kedua tersangka Martin dan Hasan, dipertemukan di dalam pondok lantai bawah, keduanya sempat berkelahi.

Salah satu tersangka menonjok tersangka lain.

Polisi pun melerai kedua tersangka.

"Sudah-sudah jangan berkelahi, nanti rekonstruksinya tidak selesai-selesai," tegas salah seorang petugas.

"Biarlah Pak, biar mereka merasakan apa yang kami rasakan dan keluarga kami sampai meninggal dunia," ucap seorang anggota keluarga korban yang hadir saat rekonstruksi.

Setelah sempat terhenti, kegiatan rekontruksi kembali dilanjutkan dengan setiap adegan

Diberitakan sebelumnya, pemred media online di Kota Pangkalpinang, Adityawarman, ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di daerah Taman Dealova Kelurahan Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang, pada Jumat (8/8/2025) lalu.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, pihak keluarga kehilangan kontak yang bersangkutan selama dua hari.

Pada Kamis (7/8/2025), pihak keluarga telah melapor ke pihak kepolisian terkait hilangnya Adityawarman.

Selang beberapa hari kemudian, pihak kepolisian berhasil menangkap dua pelaku yang tega menghabisi nyawa Adityawarman, yakni dua pria bernama Hasan Basri (34) dan Martin (34).

Hasan Basri diketahui merupakan penjaga kebun milik korban.

Kasus tragis ini diungkap oleh Ditreskrimum Polda Bangka Belitung, yang menyimpulkan bahwa motif pembunuhan murni karena desakan ekonomi akibat candu judi online.

“Motifnya sampai saat ini hanya ekonomi, yaitu judi online. Pelaku berpikir cara cepat mendapatkan uang, dan sasaran mereka adalah mobil korban,” ujar AKBP Rivai Arvan, Rabu (13/8/2025).

Penyelidikan mengungkap, setelah menghabisi korban pada Kamis (7/8/2025), kedua pelaku membawa kabur satu unit mobil Daihatsu Terios milik Aditya Warman.

Mobil itu kemudian ditawarkan kepada seseorang untuk dijual.

“Sudah ada uang muka sekitar Rp 1,3 juta dari calon pembeli.

Walau mobil belum sempat diserahkan, transaksi awal ini menguatkan dugaan bahwa tujuan pelaku adalah memiliki harta korban demi bermain judi online,” tambah Rivai.

Polda Bangka Belitung juga menelusuri keberadaan mobil sebagai barang bukti penting untuk memperkuat konstruksi kasus. Penadah yang memberi uang muka akan dijadikan saksi.

Polisi memastikan sudah memeriksa semua barang bukti, termasuk ponsel pelaku.

Tidak ditemukan indikasi motif lain selain ekonomi.

“Kami sudah periksa handphone pelaku, tidak ada yang terlewat. Termasuk memeriksa pihak keluarga, tersangka, dan mantan istri pelaku.

Semua prosedur penyelidikan dijalankan secara profesional,” tegas Rivai.

(Bangkapos.com/Adi Saputra)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved