Prof Ferry Kritik Program MBG Rp335 Triliun, Padahal Bisa Rp5 T, Sebut Tak Ada Gunanya

Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal Prof Ferry Latuhihin mengkritik program makan bergizi gratis (MBG).

Editor: Alza
Channel YouTube Rhenald Kasali
KRITIK MBG - Pengamat ekonomi dan analis pasar modal Prof Ferry Latuhihin mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo sebenarnya hanya membutuhkan dana sekitar Rp 5 triliun pertahun dan bukan sampai Rp 335 triliun, seperti yang dianggarkan pemerintah. 

Artinya kan, itu semua indikator, bahwa ekonomi kita tidak baik-baik loh," kata Ferry.

Namun katanya pemerintah tetap melakukan pemborosan yang sangat dahsyat.

"Itu kan sangat luar biasa dan akibatnya apa, kita lihat lagi budget defisit sudah mulai dinaikkan dari 2,48 persen ke 2,68 persen. 

Kita lihat kemarin rupiah kena hit luar biasa ya terhadap dolar," paparnya.

Jika ini dibiarkan terus, kata Ferry, ia meramalkan Indonesia akan terjadi resesi ekonomi di tahun depan.

"Nah, oleh karena itu, maaf saja saya ramalkan Q3 (kuartal ke 3) tahun depan 2026 bisa negative growth loh.

Yang artinya kayak Thailand, bisa recession (resesi ekonomi)," kata Ferry.

Seperti diketahui pemerintahan Prabowo menargetkan program MBG menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Namun menurut Ferry MBG ini sasarannya tidak sebesar itu.

Tetapi sekitar 28 juta orang yang memang kekurangan gizi. Jumlah itupun dari seluruh umur.

"Sehingga kalau mau benar-benar fokus barangkali hanya separuhnya yang anak sekolah dan dia juga mempersoalkan hal seperti itu," ujar Rhenald.

Menurut Rhenald, seperti pesan Presiden, program MBG jangan dipolitisasi.

"Ini adalah program besar. Kita semua setuju.

Tetapi kita harus ukur dampak ekonominya. Tentu kita juga harus memberikan masukan-masukan ya. 

Masukan yang sehatlah, bukan ngomporin lah. Kurang lebih begitu," kata Rhenald.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved