Tragedia Gadis Muda Terapis Spa Menjerit Sebelum Ditemukan Tewas di Pasar Minggu

Jasad RTA ditemukan dalam posisi miring, mengenakan kaus dan celana panjang abu-abu.

Editor: Alza
Foto Ilustrasi Terapis Spa/TikTok
TERAPIS SPA - Foto ilustrasi wanita terapis spa. Seorang wanita muda berinisial RTA, terapis di Delta Spa tewas di lahan kosong kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025) dini hari. 

POSBELITUNG.CO - Gadis muda berinisial RTA tewas misterius di lahan kosong kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta, pada Kamis dini hari, 2 Oktober 2025.

Diduga RTA masih di bawah umur, bekerja sebagai terapis di Delta Spa.

Jasad RTA ditemukan dalam posisi miring, mengenakan kaus dan celana panjang abu-abu.

Di dekat tubuhnya terdapat kain selendang hitam-putih dan dompet berisi dua telepon genggam merek iPhone dan Vivo.

Lokasi penemuan berada di belakang Gedung TIKI, diapit oleh Delta Bali Spa dan sebuah perusahaan mebel, area yang sudah lama tidak digunakan dan sulit diakses.

Penemuan jasad bermula dari laporan penghuni ruko yang mendengar suara jeritan perempuan sekitar pukul 04.00 WIB.

Satpam Gedung TIKI, Uki, bersama rekannya Jaya Wijaya, menggunakan tangga untuk memeriksa area belakang pagar dan segera melaporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, menduga kuat korban jatuh atau melompat dari lantai lima gedung Delta Spa.

Terdapat jejak telapak kaki di dinding sebelah gedung, mengarah pada kemungkinan korban naik ke atas beton panjang sebelum terjatuh sekitar pukul 03.00 WIB.

Polisi telah memeriksa sejumlah rekan kerja korban dan mengamankan barang bukti untuk dianalisis.             

Hasil autopsi dari RS Polri Kramatjati masih ditunggu untuk memastikan penyebab kematian.

Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, menyatakan para saksi tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut karena sedang beristirahat saat insiden terjadi.

Informasi dari satpam setempat menyebutkan RTA baru bekerja di Delta Spa selama dua bulan dan berniat kabur dari mess tempat tinggalnya.

Usianya masih simpang siur, diduga antara di bawah umur hingga 23 tahun.

Pihak keamanan enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai alasan korban ingin meninggalkan pekerjaannya.

Kabar terbaru, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, mengungkapkan korban mengalami luka di bagian dagu, tangan kiri lecet, dan perut.

Ia menegaskan RTA berstatus anak di bawah umur.

Keluarga korban, melalui sang kakak, telah membuat laporan polisi untuk menindaklanjuti kasus ini.

Misteri 

Hingga kini, polisi belum dapat memastikan apakah korban tewas akibat kecelakaan atau tindakan pidana.

Tidak ditemukan adanya konflik antara korban dan rekan kerjanya, sehingga dugaan keterlibatan pihak internal masih lemah.

Namun, suara jeritan yang terdengar sebelum penemuan jasad menambah teka-teki dalam kasus ini.

Apakah ada hubungan dengan pihak eksternal?

Publik menanti hasil penyelidikan lebih lanjut dan autopsi yang dapat mengungkap kebenaran di balik kematian tragis RTA.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap pekerja muda, terutama mereka yang rentan dan berada dalam lingkungan kerja yang tertutup.

Kasus ini menyita perhatian luas masyarakat, terutama karena menyangkut pekerja perempuan yang diduga masih di bawah umur.

Banyak pihak menyoroti lemahnya pengawasan terhadap tempat kerja seperti spa dan salon yang kerap mempekerjakan tenaga kerja muda tanpa perlindungan hukum yang memadai.

Organisasi perlindungan anak dan perempuan mulai angkat suara, menuntut investigasi menyeluruh dan transparan.

Mereka juga mendorong pemerintah untuk memperketat regulasi dan pengawasan terhadap tempat kerja yang berisiko tinggi bagi perempuan muda.

Kematian RTA bukan sekadar angka statistik. Ia adalah simbol dari banyaknya pekerja muda yang berjuang dalam senyap, menghadapi tekanan dan risiko tanpa perlindungan yang layak.

Tragedi ini harus menjadi momentum bagi semua pihak, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, untuk berbenah dan memastikan bahwa tak ada lagi RTA-RTA lain yang harus kehilangan nyawa dalam kesendirian dan misteri.

(tribunnews.com/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved