News

Sosok Pria Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Dedi Mulyadi Angkat Bicara

Berdasarkan KTP, Aron Geller, beralamat di Kampung Pasir Hayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Editor: Kamri
Kolase Instagram @megariomhk, TikTok dedimulyadiofficial via Tribunjabar.id
WNA KTP CIANJUR - Tangkapan layar foto warganegara (WNA) Israel diduga memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Cianjur sempat viral di media sosial. Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian memberikan klarifikasi dan mengungkap fakta sebenarnya. 

Hal ini dijelaskan Dedi Mulyadi dalam postingan akun media sosial, dikutip Tribunjabar.id, Senin (27/10/2025).

Dalam postingannya, Dedi Mulyadi pamer sedang bersama Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian.

"Ini saya bersama Bupati Cianjur," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi kemudian menyinggung pertanyaan wartawan mengenai foto KTP diduga WNA Israel yang beredar viral di media sosial.

"Tadi saya ditanya wartawan mengenai adanya warga negara Israel yang ber-KTP Cianjur, ini bagaimana penjelasannya?" tanya Dedi Mulyadi.

Lantas, Bupati Cianjur memberikan klarifikasi dan fakta mengenai KTP yang viral tersebut.

Mohammad Wahyu menegaskan pihaknya sudah melakukan pengecekan atas KTP tersebut ke dinas terkait.

Ternyata di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur, pihaknya tidak menemukan data tersebut pada sistem.

"Jadi kami sudah cross check baik sistem dan itu terkoneksi dengan sistem di nasional baik menggunakan nama maupun NIK," kata Wahyu.

Berdasarkan penelusuran itu, Wahyu memastikan KTP pria diduga asal Israel itu adalah palsu.

"Dan itu tidak ditemukan hasilnya, jadi KTP tersebut palsu, jadi membuat sendiri," kata Bupati Cianjur itu.

Wahyu memastikan pihaknya tidak mengeluarkan KTP WNA yang viral tersebut.

"Disdukcapil di Kabupaten Cianjur dan Disdukcapil manapun tidak ada yang mengeluarkan KTP tersebut," tegas Wahyu.

Dedi Mulyadi kemudian menambahkan bahwa Disdukcapil sudah terintegrasi sehingga datanya tidak akan ada perbedaan dengan data penduduk di pusat.

"Disdukcapil kan terintegrasi, tidak mungkin satu dengan yang lainnya berbeda, ini penjelasannya, mohon dipahami," kata Dedi Mulyadi.

(Tribunjabar.id)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved