Biodata Jiro Ono Chef Jepang Berusia 100 Tahun dan Tertua di Dunia, Ini Rahasia Sehatnya

Ringkasan Berita:

• Jiro Ono adalah chef legendaris asal Jepang yang kini berusia 100 tahun
• Dia membongkar rahasia hidup sehatnya yang sederhana, berjalan kaki dan tidak minum alkohol
• Jiro Ono menargetkan hidup sampai usia 114 tahun

POSBELITUNG.CO - Menguak gaya hidup dan biodata singkat Jiro Ono, Chef legendaris Jepang.

Usianya sudah 100 tahun pada Senin (27/10/2025).

Ia lahir di Hamamatsu, Jepang bagian tengah, pada tahun 1925.

Ono memulai magang di restoran Jepang saat berusia 7 tahun, lalu pindah ke Tokyo dan menjadi koki sushi pada usia 25 tahun.

15 tahun kemudian, tepatnya pada 1965, ia membuka restorannya sendiri, Sukiyabashi Jiro.

Meski begitu, tak ada niat Jiro Ono untuk pensiun.

“Saya berencana untuk terus bekerja selama sekitar lima tahun lagi,” kata Ono bulan lalu saat memperingati Hari Penghormatan bagi Lansia di Jepang.

Dikutip Associated Press, Jiro Ono mempertahankan tiga bintang Michelin selama lebih dari satu dekade.

Membuatnya jadi kepala koki tertua di dunia yang pernah meraih penghargaan tersebut.

Jiro telah melayani banyak pejabat dunia, dan seni sushinya bahkan diabadikan dalam sebuah film dokumenter pemenang penghargaan.

Ia menerima hadiah dan sertifikat penghargaan menjelang ulang tahunnya.

Ketika ditanya tentang rahasia kesehatannya, Ono menjawab singkat: “Bekerja.”

“Saya tidak bisa lagi datang ke restoran setiap hari, tetapi bahkan di usia 100 tahun, saya berusaha untuk tetap bekerja jika memungkinkan.

Saya percaya obat terbaik adalah bekerja,” ujar Ono kepada Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, yang memberinya ucapan selamat.

Dedikasi Seumur Hidup untuk Sushi

Jiro Ono adalah pendiri Sukiyabashi Jiro, sebuah bar sushi kecil dengan hanya 10 tempat duduk yang terletak di ruang bawah tanah gedung di distrik mewah Ginza, Tokyo.

Menurut data pemerintah Jepang, Ono kini termasuk di antara hampir 100.000 warga berusia 100 tahun ke atas (centenarian) di negara tersebut.

Selama hidupnya, Ono mendedikasikan diri untuk mencapai kesempurnaan dalam membuat sushi.

“Saya belum mencapai kesempurnaan,” katanya dalam film dokumenter Jiro Dreams of Sushi (2012), saat ia berusia 85 tahun.

“Saya akan terus mendaki, mencoba mencapai puncak, tetapi tidak ada yang tahu di mana puncaknya.”

Sutradara film tersebut, David Gelb, menggambarkan Ono sebagai seorang guru dan sosok kebapakan bagi semua orang di restorannya.

“Awalnya saya merasa terintimidasi oleh wibawanya,” ujar Gelb kepada Associated Press dari New Orleans.

“Tapi saya segera menyadari bahwa dia memiliki selera humor yang tinggi dan sangat baik hati.”

Gelb mengenang satu momen lucu saat sedang merekam proses pemijatan gurita selama satu jam.

“Dia khawatir saya sedang membuat film paling membosankan di dunia, dan mengatakan saya boleh pergi jika mau,” kata Gelb sambil tertawa.

“Dia begitu rendah hati dan murah hati, justru itu membuat saya semakin bertekad menyelesaikannya.”

Utamakan Pelanggan, Bahkan Obama Dinomorduakan

Ono dikenal sangat berdedikasi pada pelanggan tetapnya.

Ia bahkan pernah menolak permintaan pemerintah Jepang untuk memprioritaskan reservasi bagi Presiden AS saat itu, Barack Obama, dan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada tahun 2014.

“Saya menolak karena restoran sudah penuh, lalu mereka setuju untuk datang lagi malamnya,” kenang Ono.

“Tapi (Obama) menikmati sushi saya, dan saya senang.”

Putra Ono, Yoshikazu, yang kini menjadi kepala koki di Sukiyabashi Jiro, mengatakan Obama sempat tersenyum dan mengedipkan mata kepada mereka saat mencicipi sushi tuna berlemak sedang (chūtoro).

Restoran Sukiyabashi Jiro meraih tiga bintang Michelin pada tahun 2007 dan mempertahankannya hingga 2019.

Pada usia 93 tahun dan 128 hari, Ono diakui oleh Guinness World Records sebagai kepala koki tertua yang memimpin restoran berbintang tiga Michelin.

Namun tahun 2020, restorannya dihapus dari daftar Michelin karena mulai menerima reservasi hanya dari pelanggan tetap atau melalui hotel-hotel ternama.

Kini, Ono hanya menyajikan sushi untuk tamu istimewa, mengingat kondisi fisiknya.

“Tangan saya sudah tidak berfungsi sebaik dulu,” ujarnya.

Namun semangatnya belum padam. Putranya mengatakan, setelah menonton berita tentang kematian pria tertua di Jepang pada usia 113 tahun, Ono berujar:

“Saya akan menargetkan usia 114 tahun.”

“Saya bersyukur masih bisa bekerja dalam waktu lama,” tambahnya.

Ono mengaku tidak minum alkohol, rutin berjalan kaki, dan menjaga pola makan sehat.

Ketika ditanya sushi favoritnya, ia menjawab cepat:

“Maguro, kohada, dan anago” (tuna, ikan shad, dan belut air asin).

Sutradara Gelb turut menyampaikan ucapan selamat ulang tahun:

“Sungguh luar biasa bahwa tradisi ini masih hidup, dan beliau tetap kuat di usia 100 tahun. Ia adalah inspirasi bagi semua orang,” ucap Gelb dalam bahasa Jepang.

Mengenal Bintang Michelin

Dilansir Fine Dining Lovers, Bintang Michelin merupakan simbol tertinggi dalam dunia kuliner.

Penghargaan ini diberikan kepada restoran dengan standar keunggulan luar biasa, yang dinilai oleh inspektur anonim Michelin Guide.

Bintang Michelin pertama kali diperkenalkan pada tahun 1926 di Prancis.

Satu bintang berarti “restoran yang sangat bagus.”

Sistem dua dan tiga bintang ditambahkan pada tahun 1933.

Dua bintang berarti “masakan istimewa yang patut dikunjungi,”

Tiga bintang berarti “masakan luar biasa yang layak menjadi tujuan perjalanan tersendiri.”

Panduan ini awalnya diterbitkan untuk membantu para pengemudi menemukan restoran, hotel, dan bengkel selama perjalanan.

Namun seiring waktu, Michelin berkembang menjadi standar global kuliner mewah.

Tidak seperti sistem penilaian publik, inspektur Michelin tetap anonim untuk menghindari perlakuan khusus.

Mereka menjalani pelatihan di Prancis dan diwajibkan menilai restoran berdasarkan kualitas bahan, teknik memasak, dan cita rasa.

Dekorasi, suasana, atau layanan tidak memengaruhi perolehan bintang, meskipun dinilai secara terpisah menggunakan simbol garpu dan sendok silang (1–5 tingkat kenyamanan).

Restoran dapat diperiksa 3–6 kali sebelum inspektur membuat laporan akhir, dan keputusan pemberian bintang dilakukan secara kolektif.

Bintang Michelin diberikan kepada restoran, bukan kepada koki.

Artinya, seorang chef bisa memiliki beberapa bintang jika mengelola lebih dari satu restoran.

Rekor dunia masih dipegang oleh mendiang Joël Robuchon, dengan total 32 bintang Michelin.

Namun, bintang juga bisa dicabut jika kualitas restoran menurun.

Bahkan koki ternama seperti Gordon Ramsay pernah kehilangan bintangnya di New York dan mengaku “merasa seperti kehilangan kekasih.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)