Pesona Sabrina Alatas, Chef Muda Mirip Raisa yang Dekat dengan Hamish

Ringkasan Berita:

• Sabrina Alatas tiba-tiba menjadi sorotan setelah dikaitkan dengan isu retaknya rumah tangga pasangan Hamish Daud dan Raisa Andriana.
• Banyak pengguna media sosial menelusuri latar belakangnya, mulai dari pendidikan, profesi, hingga kesehariannya sebagai chef muda berprestasi di dunia kuliner.
• Berikut 5 pesona cantik Sabrina Alatas, wanita diduga selingkuhan Hamish Daud, profesi tak kalah dari Raisa.

POSBELITUNG.CO – Nama Sabrina Alatas belakangan menjadi topik hangat di media sosial.

Perempuan muda ini mendadak jadi perhatian publik setelah dikaitkan dengan isu keretakan rumah tangga pasangan selebritas Hamish Daud dan Raisa Andriana.

Kabar itu bermula dari unggahan akun X @bisulpecahhh pada Minggu, 2 November 2025, yang menampilkan momen kebersamaan antara Hamish dan Sabrina bersama sejumlah rekan lainnya.

Namun, unggahan lanjutan akun tersebut justru menimbulkan rasa penasaran publik karena dinilai menyinggung kedekatan keduanya yang lebih dari sekadar teman.

Salah satu foto yang menjadi pusat perhatian memperlihatkan tangkapan layar Pinterest bertuliskan “Future House by Sabrina Alatas and HDW.”

Tulisan itu memunculkan dugaan bahwa inisial “HDW” mengacu pada nama lengkap Hamish Daud Wyllie, sehingga rumor hubungan spesial antara keduanya makin ramai diperbincangkan.

Sejak saat itu, publik semakin ingin tahu tentang siapa sebenarnya Sabrina Alatas.

Warganet ramai-ramai mencari tahu latar belakang, pendidikan, hingga perjalanan kariernya di dunia kuliner.

Dikenal sebagai sosok muda berbakat, Sabrina memiliki pesona tersendiri yang membuat banyak orang kagum.

Pertama, Sabrina dikenal sebagai chef berbakat di usia muda.

Sejak kecil, ia sebenarnya bercita-cita menjadi arsitek atau desainer interior.

Namun, ketertarikannya pada estetika dan detail membawanya ke dunia kuliner, yang terlihat dari gaya penyajian hidangannya yang artistik dan elegan.

Kedua, perjalanan pendidikannya cukup unik.

Ia pernah menempuh program International Baccalaureate (IB) di jenjang SMA, tetapi memutuskan keluar karena merasa sistemnya terlalu kaku.