Klakson Telolet Ternyata Ampuh Usir Begal, Ini Cerita Pengemudi Bus AKAP

Fenomena klakson berbunyi "telolet" yang digunakan bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sedang ramai diperbincangkan khalayak.

Editor: Kamri
ist
Om Telolet Om 

POSBELITUNG.COM - Fenomena klakson berbunyi "telolet" yang digunakan bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sedang ramai diperbincangkan khalayak.

Salah satu orang yang menggunakan klakson tersebut yakni Yunus Susanto (34), pengemudi bus jurusan Jakarta-Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Baca: Melanggar Aturankah Klakson Telolet, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian

Baca: Begini Asal Mula Om Telolet Om Hingga Jadi Juara Trending Topic Dunia

Yunus menyebut sudah hampir satu tahun menggunakan klakson telolet. Klakson tersebut dibeli dengan harga Rp 1,5 juta.

Yunus mengatakan, penggunaan klakson telolet ampuh mengusir begal yang sering beraksi di jalan lintas Sumatera, khususnya pada malam hari.

Para pengemudi bus AKAP jurusan Sumatera menyebut para begal itu sebutan "atlet" karena melempar kaca mobil menggunakan batu.

"Buat ngusir begal, 'atlet', sering lempar kaca ini. Sering nyegat ngelempar batu, 'atlet' kalau namanya itu, preman. Kalau (batunya) kena mata, (mobil) terbalik, terus dijarah mobilnya. Itu sifatnya begal itu," ujar Yunus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2016).

Selain bus AKAP, begal-begal itu juga menyasar truk-truk yang melintas. Mereka akan langsung menghadang kendaraan tersebut untuk merampok.

Baca: Awan Ini Unik, Berbentuk Mirip Ikan Pari Berekor

Namun, dengan membunyikan klakson telolet, para begal itu akan kabur karena tahu bus yang melintas berpenumpang banyak.

"Kabur karena telolet itu, tahu dia (begalnya), itu bus katanya. Kalau truk dihadangnya di depan mobil. Kalo bus kan banyak juga penumpangnya," kata dia.

Meski sudah hampir satu tahun menggunakan klakson telolet, Yunus menyebut baru satu bulan ini fenomena anak-anak "berburu" klakson telolet di jalan-jalan.

Biasanya, anak-anak hanya meminta dibunyikan klakson itu di terminal.

"Baru-baru ini. Kurang lebih sebulan. Kalau tadinya cuma di terminal. Kalau sekarang di pinggir kalan," ucap Yunus.

Meski begitu, Yunus mengaku pemburu klakson telolet di jalan-jalan tidak mengganggunya. Dia justru merasa senang menuruti permintaan orang-orang yang meminta dibunyikan klakson telolet.

"Senang-lah, saya kan punya anak juga," tutur bapak tiga anak itu. 

Saat menunggu keberangkatan bus di Terminal Kalideres pun, ada anak-anak yang membawa kertas dan kardus bertuliskan "omtelolet om".

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved