Tanpa Perlawanan, Janda dan Mahasiswa Kedapatan Dalam Satu Kamar

Kali ini terdapat dua pelaku yang diamankan, salah satunya merupakan seorang mahasiswa semester akhir, di perguruan tinggi swasta

Editor: Kamri
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Dua pelaku peredaran narkoba saat dimintai keterangan oleh awak media di hadapan Kaur Bin Ops (KBO) Satreskoba Polresta Samarinda, Ipda Edi Susanto, Senin (20/2/2017). 

POSBELITUNG.COM, SAMARINDA - Satreskoba Polresta Samarinda kembali mengamankan pelaku peredaran narkotika jenis sabu.

Kali ini terdapat dua pelaku yang diamankan, salah satunya merupakan seorang mahasiswa semester akhir, di perguruan tinggi swasta di Kota Tepian (sebutan Samarinda).

Pengungkapan tersebut di lakukan pada Minggu (19/2/2017), sekitar pukul 21.00 Wita, di Jalan Perjuangan, Samarinda Utara.

Baca: Kilas Balik, Omongan Yusril Tahun 2010 Dibalik Kasus Antasari Azhar Ternyata Benar

Baca: Pipi Siti Aisyah Tirus Saat Lihat Anak Kandungnya, Ini Kata Mantan Mertuanya

Baca: Peta Dukungan di Pilkada DKI Terkini Berubah, Lihat Peralihan Dukungan Eks Relawan Agus-Sylvi

Pelaku yang diamankan yakni seorang janda bernama Puput Puspita (33) dan Januar Mahendra (28) yang merupakan seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2007.

Saat diamankan oleh polisi, keduanya tengah berada di dalam satu kamar.

Tanpa perlawanan, keduanya dapat diringkus beserta barang bukti 1 paket sabu seberat 0,51 gram, 2 unit ponsel, plastik klip, dan timbangan digital.

Akibat pengungkapan kasus narkoba tersebut, Mahendra yang baru saja mendapat pemutihan dari kampusnya, guna tetap dapat melanjutkan kuliah, terpaksa menunda kembali kelulusannya.

"Saya dapat pemutihan dari kampus, jadi tidak di DO (drop out), dan sekarang tinggal menyelesaikan skripsi saja," tuturnya pasrah, Senin (20/2/2017).

Baca: Sosok Suami Puan Maharani, Putri Megawati serta Kehebatan dan Bisnisnya

Puan Maharani
Puan Maharani (TRIBUNNEWS.COM)

Sementara itu, Puput, wanita asal Malang, Jawa Timur itu mengaku, kalau sabu tersebut merupakan pesanan temannya.

Dirinya pun kerap mendapatkan upah dari hasil mengambilkan sabu dari bandar.

"Kadang dikasih Rp 50 ribu, kadang saya ikut makai juga. Tidak nentu upahnya. Ini sudah lima kali saya ambil sabu untuk kenalan saya itu," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved