Gua Maut EksTambang Belanda Bakal Ditutup? Begini Komentar Kapolres Beltim
Nono mengatakan, pihaknya akan menanyakan kepada instansi terkait mengenai status kawasan tersebut.
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan Wartawan Pos Belitung Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Kapolres Beltim AKBP Nono Wardoyo mengatakan pihaknya masih memeriksa saksi-saksi dan menggali informasi tentang area lubang (Gua) maut, kawasan Stoven, Gunong Kik Karak, Desa Senyubok, Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur.
Rabu (9/3/2017) lalu, di lubang yang disebut-sebut adalah terjadi kecelakaan yang menewaskan tiga dari lima pencari timah.
Kamis (9/3/2017) kemarin juga, sejumlah petugas kepolian terpantau telah mendatangi lokasi tersebut.
Nono mengatakan, pihaknya akan menanyakan kepada instansi terkait mengenai status kawasan tersebut.
Nono mengatakan, tambang tersebut telah ada sejak zaman dulu.
"(Karena sudah lama) mungkin masyarakat setempat melihat tempat itu ada timahnya. Dari waktu ke waktu, proses mengambil timah ini kurang memperhatikan hal-hal terkait keselamatan kerja," kata Nono kepada Pos Belitung usai acara serah terima bantuan kapal patroli kepada TNI AL di Pelabuhan ASDP Manggar, Jumat (10/3/2017)
Nono mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Kapolda Babel Brigjen Anton Wahono.
Hasilnya, diperoleh saran bahwa perlu adanya keputusan yang diambil bersama pemerintah daerah.
"Apakah nanti akan dibuat kesepakatan dengan perusahaan, akan dibicarakan bersama pemerintah daerah. Perusahaan diundang. Dibicarakan supaya (lubang) tambang (eks-Tambang Belanda) itu ditutup saja. Karena satu sisi ada nilai ekonominya, di sisi lain, keselamatan, itu berbahaya bagi masyarakat," ujar Nono
Nono menyampaikan ikut berduka atas kejadian ini.
Dia berharap, kejadian tersebut menimbulkan kesadaran masyarakat bahwa aktivitas tersebut berbahaya.
"Saya berharap ini memunculkan kesadaran masyarakat bahwa aktivitas ini mengancam nyawa dan berbahaya. Mohon maaf, memang iya ada nilai ekonominya tapi saya kira tidak sebanding jika taruhannya nyawa," ujar Nono.
"Jadi ke depan kami akan duduk bersama dengan pemerintah daerah instansi terkait dan perusahaan, itu ditutup atau bagaimana," kata Nono lagi. (M3)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											