Neno Warisman Tiba-tiba Pergi dari Panggung Saat Asrul Sani, Fadli Zon, dan Ali Ngabalin Berdebat

"Yang ingin saya sampaikan, kalau menanggapi mba Neno yang bukan politik (Gerakan 2019 Ganti Presiden), tone-nya tone agama, pendidikan..."

capture YouTube
Neno Warisman Meninggalkan Panggung Debat 

POSBELITUNG.CO -- Aktivis deklarasi gerakan '2019 Ganti Presiden', Neno Warisman memutuskan pergi dari panggung debat saat acara masih berlangsung.

Hal itu dilakukan Neno Warisman saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi, TV One, Rabu (29/8/2018), bersama dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Sekjen PPP Asrul Sani, dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin.

Mulanya, Asrul Sani menanggapi pernyataan Neno Warisman yang mengatakan jika deklarasi tersebut bukan berasal dari unsur politik.

"Yang ingin saya sampaikan, kalau menanggapi mba Neno yang bukan politik (Gerakan 2019 Ganti Presiden), tone-nya tone agama, pendidikan, ibu-ibu, dan lain sebagainya.

Kita kan sama-sama muslim, saya gak tahu nih apakah Mba Neno setelah mengalami kejadian ini (pengadangan deklarasi) ada muhasabahnya gak?, kenapa kok saya mengalami ini?, ada yang salah gak pada diri saya?, introspeksinya itu penting, karena memang kalau memang kita angkat ini dalam demokrasi jelas ada hak.

Tapi kemudian hak ini dilaksanakan bukan dalam ruang yang kosong, karna begitu banyak elemen-elemen masyarakat yang berbeda dengan posisi-posisi kita maka kemudian terjadilah istilah dialektika ada aksi ada reaksi kemudian menimbulkan sebuah sintesa.

Baca: Ponsel Harus Kembali, Gadis Asal Surabaya Ini Nekat Kejar Duo Jambret di Pasuruan, Begini Hasilnya

Baca: Heboh Jojo Lepas Baju, Hotman Paris Malah Bikin Polling untuk Wanita Pilih Fotonya atau Jonatan

Saya ingin mengutip tweetnya Profesor Jimly, jadi ada tagar 2019 ganti presiden oke saja sebagai hak demorkasi, persoalannya itu timbul ketika itu dibawa ke sebuah ruang publik yang melibatkan banyak konstentrasi massa dan di dalamnya itu diisi apa yang prof Jimly sebutkan ada konten-konten kebencian," ujar Asrul Sani.

Belum selesai meneruskan bicara, Fadli Zon pun memotong perkataan Asrul.

"Kebenciannya itu apa? ini deklarasi, pernyataan publik dan ini bukan di ruang kosong, semuanya di ruang publik," kata Fadli Zon.

Ali Mochtar Ngabalin turut menyahut perkataan dari Fadli Zon dengan suara tertawa di awal pernyataannya.

"Hahahhaa ruang publik saya catat, ruang publik, hahahaa," sahut Ali Ngabalin.

"Betul di dalam ruang publik tapi misalnya ada juga kata-kata bohong, antek asing, itu kan...," jawab Asrul.

Baca: Putri Mantan Gubernur DKI Jakarta Minta Maaf, Fotonya di SUGBK Saat Tonton Asian Games Tuai Kritikan

Baca: Ini Ramalan Zodiak Besok, Kamis 30 Agustus 2018, Leo Dapat Kesempatan, Gemini Impian Jadi Kenyataan

"Siapa yang mengatakan itu? Bu Neno?," sahut Fadli kembali.

"Kan saya tidak mengatakan bu Neno, yang ingin saya sampaikan adalah adanya introspeksi kemudian itu terjadi," Asrul kembali menjawab.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved