Ini Lima Tuntutan Massa Aksi 211 di Jakarta

menuntut pemerintah untuk membuat pernyataan resmi bahwa bendera yang dibakar di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu tak boleh dinistakan...

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Aksi 211 di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018). 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA -- Massa Aksi 211 padati kawasan Air Mancur Bank Indonesia di Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Jelang berakhirnya demonstasi pada pukul 18.00 WIB, orator yang berdiri diatas mobil komando membacakan lima tuntutannya.

Sebanyak 42 kelompok ormas menggelar aksi bela bendera usai melaksanakan ibadah Jum'at di Masjid Istiqlal dan langsung long march menuju Istana Merdeka.

Ormas-ormas itu diantaranya GNPF-Ulama, ACTA, PPMI, dan AQL.

Baca: Ustaz Felix Siauw Gembira Dengar Kabar Roger Danuarta Mualaf Lalu Ungkap Kemiripannya

Baca: Begini Kondisi Bagian Mesin hingga Roda Pesawat Lion Air PK-LQP Penerbangan JT 610 yang Ditemukan

Mereka menuntut lima poin yakni :

Pertama, menuntut pemerintah untuk membuat pernyataan resmi bahwa bendera yang dibakar di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu tak boleh dinistakan oleh siapapun. 

Kedua, meminta pemerintah untuk proses hukum semua pihak yang terlibat dalam insiden pembakaran bendera kemarin.

Sementara yang ketiga, mengimbau kepada umat islam untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta tak mudah diadu domba pihak manapun.

"Keempat, menghimbau kepada seluruh umat beragama agar menghormati simbol-simbol agama dan selalu menjaga kebhinekaan, sehingga tak ada lagi persekusi pemuka agama di wilayah NKRI," ujar orator diatas mobil komando, Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Terakhir, meminta kepada PBNU untuk menyatakan maaf kepada umat islam atas pembakaran bendera di Garut beberapa waktu lalu.

Baca: Hotman Paris Sarankan Korban Lion Air Gugat Rp 1 Triliun per Nyawa, Fahri Hamzah Sebut Setuju

Baca: Sudjiwo Tedjo Komentari Tragedi JT610, Lalu Ingatkan Soal Tuti TKW yang Dihukum Mati di Arab Saudi

Serta meminta PBNU dibersihkan dari faham yang tak sejalan dari NU itu sendiri.

"Karena NU adalah rumah besar Aswaja," pungkasnya.

Berkumpulnya mereka di Patung Kuda disebabkan pihak kepolisian mencegah massa masuk ke area Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya didepan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat.

Kepolisian menggelar kawat berduri yang melintangi dua ruas jalan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved