Begini Skenario Rusia Jika Benar-benar Menyerang NATO, Eropa Timur Sasaran Pertama

Begini Skenario Rusia Jika Benar-benar Menyerang NATO, Eropa Timur Sasaran Pertama

dpa/S Chirikov/dw.com
PASUKAN tank Rusia akan menjadi andalan tempur ketika invasi ke negara NATO dilakukan. 

POSBELITUNG.CO -- Pada 2017 Rusia menggelar latihan militer Zapad yang dilakukan sebagai bentuk unjuk kekuatan agar NATO menyadari negeri itu selalu siap untuk berperang.

Untuk mengurangi keresahan Barat, saat itu pemerintah Rusia mengatakan, latihan tersebut hanya merupakan persiapan operasi kontra-terorisme dan hanya diikuti 10.000 personel saja.

Namun, kenyataannya latihan itu akhirnya diikuti 100.000 personel dengan skenario invasi Rusia ke Eropa Timur.

Pesannya jelas bahwa militer Rusia yang dulu perkasa kini sudah kembali. Latihan sejenis kembali digelar pada September 2018 dengan nama sandi Vostok.

Kali ini Rusia tak sendirian karena mengundang China dan Mongolia ikut serta dalam latihan yang diikuti 150.000 personel, 8.000 peralatan tempur, 600 pesawat tempur, dan 80 kapal perang.

Kembali Rusia mengatakan, latihan ini hanya sekadar untuk mengasah kemampuan manuver militer dan bukan persiapan sebuah invasi.

Baca: Lapor ke Bang Hotman, Mantan Pramugari Lion Air Jualan Otak-otak Sebut 2 Kali Jadi Korban Kecelakaan

Baca: Tampak Seperti Pria Biasa, Pembaca Berita di Stasiun Televisi China Ini Ternyata Bukan Manusia

Meski demikian tetap saja, negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO khawatir suatu hari nanti Rusia akan melakukan invasi.

Perang Georgia-Rusia

Setelah runtuhnya Uni Soviet, militer Rusia mengalamai stagnasi. Meski secara ukuran masih cukup besar tetapi kemampuan tempurnya amat buruk.

Dua dekade setelah runtuhnya Uni Soviet tak ada perkembangan berarti di kemiliteran Rusia hingga puncaknya pada Perang Georgia-Rusia 2008.

Dalam perang lima hari itu, militer Rusia yang jauh lebih besar dibanding Georgia kesulitan untuk mendapatkan sejumlah tujuan obyektifnya.

Pengalaman di Georgia itu sungguh memalukan, sehingga Presiden Vladimir Putin bertekad untuk mengembalikan kejayaan militer Rusia.

Baca: Sekjen PBB Ini Sampaikan Pesan Yusril: Siap Jadi Pengacara Habib Rizieq Shihab

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 10 November: Aries dan Virgo Sempurna, Gemini Cobalah Bersosialisasi

Modernisasi Militer

Tekad itu berpuncak pada modernisasi militer selama 10 tahun yang hasilnya amat luar biasa. Meski hingga saat ini kekuatan militer Rusia masih bergantung pada wajib militer, tetapi warga yang mendaftar secara sukarela untuk menjadi tentara terus bertambah.

Rusia juga mengembangkan teknologi tank dan pesawat-pesawat tempur baru. Hasilnya angkatan darat dan udara Rusia semakin kuat belakangan ini.

Titik lemah Rusia masih berada pada angkatan lautnya, tetapi jika perang pecah di Eropa maka perang laut amat kecil pengaruhnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved