Mengaku Polisi, 5 Lelaki Ini Ternyata Perampok Habis Harta Korbannya Disikat

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

POSBELITUNG.COM, BANGKA - Perampok Ny Akiun (59) di Airbakung Desa Airuai Pemali, tiga hari lalu, bukan lah pemain baru. Satu diantaranya, Samsul (32), pernah beraksi serupa tiga tahun silam, yaitu menggasak uang Rp 200 juta di kediaman bendahara Perusahaan Sawit PT GML di Desa Mabet Kecamatan Bakam.

"Saya ini baru beberapa minggu lalu keluar penjara karena divonis merampok uang bendahara PT GML, tiga tahun lalu. Saya ditangkap polisi, dan ditembak di paha kanan dan paha kiri, kemudian saya dipenjara 3 tahun 6 bulan di Lapas Bukitsemut Sungailiat. Setelah bebas beberapa minggu lalu, saya ikut merampok lagi di (Di Airbakung Airuai Pemali)," kata Samsul, satu dari lima pelaku perampokan di Airbakung, tiga hari lalu menjawab pertanyaan Bangka Pos Group di Mapolres Bangka, Kamis (16/6/2r016),

Mengenai perampokan Ny Akiun di Airbakung Airuai Pemali Bangka, tiga hari lalu, Samsul beraksi bersama empat pelaku berbeda. Modus yang dilakukan pun tidak seperti saat perampokan bendahara PT GML, tiga tahun silam.

"Kalau perampokan yang satu ini (Ny Akiun di Airbakung), kami naik mobil plat merah (palsu), kami berlima, saya (Samsul), Hendri, Dedy Ry (buron) dan AM (buron). Kami lihat situasi aman, sepi, kami turun dari mobil. Pertama dua yang masuk rumah korban, yaitu saya dan Ryn" katanya.

Saat itu korban kata Syamsul tak curiga karena penampilan mereka rapi dan sopan. Apalagi pelaku mengaku petugas dari pihak kepolisian yang sedang menjalankan sensus penduduk. "Ry mengaku dari pihak polisi yang sedang melakukan sensus penduduk, sedangkan saya sebagai pencatat nama (pencatat sensus). Kemudian saya ke ke belakang lihat monyet korban, dan orangtua itu (korban) saya bawa ke dalam, kemudian Dedy sama Ry datang, dan kami mengingat korban," kata Samsul.