Kalimat 'Mungkin Bapak Butuh' Keluar dari Kepala Dinas Saat Tawari Ahok Dana Rp 10 M
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan pernah ditawari, "mungkin bapak butuh", saat adanya pelaporan gratifikasi senilai...
POSBELITUNG.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan pernah ditawari, "mungkin bapak butuh", saat adanya pelaporan gratifikasi senilai Rp10 miliar.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji sempat melaporkan adanya upaya gratifikasi dari kasus lahan seluas 4,6 hektar di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Senin (11/1/2016).
Sebelum melaporkan upaya gratifikasi, uang itu diberikan dari Kepala Bidang Pembangunan Rumah Susun dan Pemukiman Dinas Perumahan Sukmana.
"Dia sih bilang Kadis (Ika) tidak terima. Tapi dia ngomong, mungkin ada ngomong gini, 'mungkin bapak butuh'. Saya bilang, 'ini gila apa'," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2016).
Dana itu berkisar Rp 10 miliar. Kemudian Ahok meminta Ika untuk melaporkan upaya gratifikasi itu, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, Januari 2016 lalu.
"Sejak itu kita langsung koordinasi dengan KPK termasuk dengan Bareskrim kita koordinasi terus," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Begitu ada pelaporan dari Dinas Perumahan mengenai adanya upaya gratifikasi Rp10 miliar, Ahok langsung mengingat jauh ke belakang. Rupa-rupanya pembelian lahan itu, terus dipertanyakan kepadanya.
"Saya curiga, begitu ada gratifikasi, saya baru inget, kenapa beli lahan tanya saya mulu gitu loh? Urusan lahan kan bukan urusan saya," ucap Ahok.
Kasus lahan Cengkareng bermasalah karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli lahannya sendiri seharga Rp648 miliar 13 November 2015 lalu.
Pembelian dilakukan Dinas Perumahan. Uang ratusan miliar dibayarkan kepada Toeti Noezlar Soekarno, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu.
Hingga akhirnya pembelian menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan pada audit anggaran DKI 2015.
Dicurigai Ahok, transaksi jual beli tanah seharga Rp 14,1 juta per meter persegi, bisa berjalan mulus karena adanya pemalsuan dokumen.
Ahok menengarai adanya mafia tanah atau oknum-oknum yang bekerjasama untuk memuluskan pembelian tanah kepada Toeti.
Kini, Ahok telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan kepada KPK dan pihak kepolisian.
(Video) Heboh Jadi Viral, Wanita Ini Direkam Teman Suaminya Sedang Bercumbu dengan Brondong: Heboh, sebuah vi... https://t.co/ceMfYrMqh1
— Pos Belitung (@PosBel) 28 Juni 2016
