Lelang Proyek Pasar Lipat Kajang Bikin Kepala Dinas Ini Harap-harap Cemas
Kepala Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi Belitung Timur Syahrial tak menampik bahwa ia harap-harap cemas dengan keberlanjutan renovasi pasar
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Kepala Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi Belitung Timur Syahrial tak menampik bahwa ia harap-harap cemas dengan keberlanjutan renovasi pasar Lipat Kajang Manggar.
Harap-harap cemas itu bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pemenang lelang tahap kedua atas pengerjaan proyek tersebut baru bisa diketahui Kamis (4/7/2016) mendatang karena kontraktor yang dinyatakan sebagai pemenang masih harus membuktikan keabsahan sejumlah dokumen persyaratan.
Jika kontraktor tak dapat membuktikan, Disperindagkop Beltim berencana menyodorkan proyek tersebut untuk dilelang ulang.
Syahrial juga membenarkan jika opsi lelang ulang dinilai sulit dilakukan karena mepetnya waktu pengerjaan hingga akhir tahun.
Meski demikian, Syahrial optimistis pasar Lipat Kajang Manggar masih memiliki waktu untuk direnovasi.
Jika dilelang ulang dan mendapatkan pemenang, volume kegiatan akan dikurangi dari sebelumnya senilai sekitar Rp 6 M menjadi senilai sekitar Rp 3 hingga Rp 4 M.
"Pasti ada (kekhawatiran), itu tidak dapat dipungkiri. Tapi kami akan mengurangi volume kegiatan untuk menyesuaikan waktu. Sehingga dana tugas pembantuan itu dapat terserap Rp 3 atau 4 m. Eks kantor pos akan kami keluarkan dari volume kegiatan. Kami akan khususkan untuk pasar ikan. Insya Allah waku memungkinkan untuk itu," beber Syahrial kepada Pos Belitung, Selasa (2/8/2016).
Sebelumnya, Syahrial juga mengaku sangat berharap proyek ini menadapatkan pemenang.
Pasalnya, jika gagal, renovasi pasar tersebut sulit mendapatkan bantuan dari pusat kembali.
"Itu kan dana tugas pembantuan. Programnya Pak Jokowi juga. Kalau gagal, dicoret lah kita hingga dua atau tiga tahun mendatang. Kalau nanti mau mengandalkan APBD, rasanya susah, sekarang saja banyak anggaran dari pusat untuk kas daerah yang dipotong," ujarnya. (*)