Heboh! Rumah Komeng Mendadak Ditumbuhi Bunga Berbau Bangkai Tikus
Aroma yang keluar dari bunga berukuran seperti bola kaki itu sempat membuat nafsu makan Komeng hilang.
Penulis: Dede Suhendar |
POSBELITUNG.COM - Bunga Bangkai atau Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia.
Kali ini flora endemik Pulau Sumatera itu tumbuh di pekarangan Meri Arza, warga Jalan Aik Serkuk, Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sekilas kediaman pria yang akrab disapa Komeng itu nampak biasa saja. Namun sekerumunan orang datang silih berganti memarkirkan motor di halaman rumahnya, Kamis (6/10) sore.
Kedatangan mereka ternyata karena penasaran ingin melihat bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Komeng. Tumbuhan endemik Pulau Sumatera itu sudah mekar selama lima hari belakangan.
"Mirip bunga bangkai sih, cuman bentuknya agak kecil. Tapi waktu mekar malam Senin lalu, baunya seperti bangkai tikus, nyegat sekali," ujar Komeng saat ditemui posbelitung.com.
Aroma yang keluar dari bunga berukuran seperti bola kaki itu sempat membuat nafsu makannya hilang.
Saking kuatnya aroma bunga tersebut, Komeng harus makan di rumah kerabatnya yang terletak di depan rumahnya.
Bahkan, tetangga sekitar juga sempat mencium aroma tidak sedap itu.
Kondisi bunga dengan kelopak merah kehitaman itu memang sudah layu.
Bahkan aroma menyengatnya sudah tak tercium lagi.
Meskipun demikian, kehadiran bunga pemakan serangga itu tak mengurangi rasa penasaran warga yang datang.
Komeng menceritakan, tanaman tersebut memang sempat ditanam oleh saudaranya sekitar beberapa tahun lalu.
Tapi dirinya dan keluarga tidak tahu jenis tanaman yang ditanam itu.
"Tampangnya (bibitnya) memang ada dan sengaja ditanam. Tapi baru ketahuan bunga bangkai setelah mekar inilah," ujarnya.
Sebelum mekar, lanjutnya, bentuk kuncup bunga tersebut menyerupai jantung pisang yang muncul di sekitar batangnya. Kemudian sekitar Minggu (2/10) malam lalu kuntum bunga pun mekar dan menebarkan aroma tak sedap.
Sebenarnya bunga tersebut memiliki batang dan beberapa helai daun. Hanya saja sudah dipotong oleh petugas yang menurut Komeng dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Pertanian Perkebunan Kehutanan (DTPHP2K).
"Tidak tahu untuk apa, tapi katanya kemarin dipotong mereka. Karena saya tidak di rumah kemarin," katanya.
Rumah Komeng selalu diserbu warga paska mekarnya bunga eksotis berbau bangkai itu.
Menurutnya jumlah warga lebih dari 100 orang setiap harinya. Bahkan hingga malam hari, masih terdapat warga yang datang sekedar melihat tanaman itu.
Untuk menghindari rusaknya tanaman tersebut, Komeng membuat pagar batas dari seutas tali rapia.
"Maklum lah yang datang ini ada juga anak-anak. Kita juga tidak tahu apakah bunga ini beracun atau tidak," katanya.
Wakil Bupati Kabupaten Belitung, Erwandi A Rani juga menyempatkan diri untuk melihat tanaman bunga bangkai itu.
Melihat tanaman aneh tersebut, Erwandi sempat terkesima, alis matanya pun mengerut menatap tajam ke arah bunga tersebut.
"Subhanallah, mungkin ini bunga bangkai yang pertama tumbuh di Belitung. Luar biasa, sayangnya sudah layu," katanya.
Ia menilai, kejadian tersebut bisa saja terjadi dan hal ini membuktikan bahwa kondisi tanah di Belitung cocok untuk ditanam bunga bangkai.
"Bentuknya memang beda, mungkin tanaman ini beradaptasi dengan lingkungan. Kalau memang bisa ditanam sebenarnya bagus sekali," katanya. (N1)