Bunga Bangkai di Aik Serkuk Langka dan Unik, Umumnya Tumbuh di Tempat yang Teduh

Jika bunga jenis ini tumbuh di Belitung, bisa dikatakan langka dan unik. Namun hal ini harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

Pos Belitung/Dede Suhendar
Kondisi bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Komeng, di Jalan Aik Serkuk, Desa Air Sagak, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kamis (6/10/2016). 

TANJUNGPANDAN, POS BELITUNG - Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus yang tumbuh di pekarangan rumah Meri Arza, warga Jalan Aik Serkuk, Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan merupakan spesies endemik yang banyak ditemukan di Bengkulu atau di daratan Pulau Sumatera.

Jika bunga jenis ini tumbuh di Belitung, bisa dikatakan langka dan unik. Namun hal ini harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Tapi kalau di Belitung keberadaan bunga ini termasuk langka sekali. Soalnya bunga jenis ini biasa ditemukan di Bengkulu, dan masuk dalam spesies endemik," kata Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Belitung, Ronny Setiawan kepada Pos Belitung, Jumat (7/10).

Belitung dan Bengkulu memiliki tekstur wilayah daerah tropis yang hampir sama.

"Misalnya kalau di Belitung ini, bunga bangkai mungkin cuma satu itu saja. Tapi di Bengkulu lebih dari satu spesies. Sebenarnya bunga bangkai ini cuma ada di Bengkulu, tapi ternyata ada di Belitung, itu yang membuat aneh," katanya.

Ronny menduga kemungkinan bunga tersebut baru kali pertama muncul di Belitung.

Pasalnya sebelum mendapatkan kabar tersebut, Ronny belum pernah mendapat informasi ada bunga bangkai mekar di Kabupaten Belitung.

Normalnya bunga bangkai tersebut tergolong dalam jenis Rafflesia. Rafflesia merupakan genus tumbuhan bunga parasit. Bunga itu, kata Ronny, muncul di daerah yang teduh.

"Kami ada rencana mau ke sana untuk melihat langsung. Karena menurut kami, ini memang menarik. Artinya dengan munculnya bunga itu, ekosistem atau tekstur tanah kita bisa untuk perkembangan bunga rafflesia ini," kata Ronny.

Menurut Ronny, bunga rafflesia itu dulu diatur oleh undang-undang dari badan dunia. Namun untuk mengetahui bunga jenis ini masuk dalam table ke berapa, maka mereka harus mempelajari terlebih dahulu.

"Sebetulnya juga itu bisa untuk dikembangkan. Cuma jika dalam bentuk massal belum ada, dan masih susah. Tapi nanti kami akan lakukan pengecekan dulu dan sekaligus mendata karena berhubungan dengan spesies langka," katanya. (n3)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved