'Bahkan Iblis Saja akan Terkejut Mengetahui Metode Penyiksaan ISIS'

Dari balik tirai jendela kamarnya, pria 29 tahun bernama Riyad Ahmed menyaksikan ekstremis-ekstremis ISIS menyeret penduduk biasa masuk ke penjara.

kompas.com
Pejuang ISIS memegang bendera ISIS dan senjata di Mosul, Irak. 

POSBELITUNG.COM, IRAK - Dari balik tirai jendela kamarnya, pria 29 tahun bernama Riyad Ahmed menyaksikan ekstremis-ekstremis ISIS menyeret penduduk biasa masuk ke penjara darurat di seberang jalan.

Lalu malam harinya orang-orang malang itu dieksekusi.

Bekas guru bahasa Inggris dari kota Hammam al-Alil di sebelah selatan benteng ISIS di Mosul, tidak bisa melupakan jerit kesakitan korban-korban yang disiksa ISIS.

Ahmed sendiri bersembunyi bersama puluhan tetangganya di balik salah satu penjara ISIS.

"Bahkan iblis saja akan terkejut mengetahui metode penyiksaan Daesh (ISIS). Tak terperikan," kata Ahmed.

Baca: Siapa yang Berkompeten Menafsirkan Al Maidah 51 terkait Kasus Ahok? Ini Penjelasan Menag

Pasukan Irak dukungan AS melancarkan ofensif merebut kembali kota terbesar kedua di Irak, Mosul, sejak bulan lalu.

Semakin jauh gerak maju pasukan Irak, semakin terungkap kebrutalan ISIS yang daerah kekuasaannya semakin menyempit dari hari ke hari. Kebrutalan mereka terungkap dari kesaksian penduduk kota Hammam al-Alil.

Berdiri di jalan antara rumah dia dan bekas penjara ISIS itu, Senin, Ahmed berkata kepada Reuters bahwa tidak ada sejengkal pun wilayah Hammam al-Alil yang tidak mengalami kebrutalan ISIS.

Di jalan di mana rumahnya berada sendiri, enam orang yang dikenal baik oleh Ahmed telah dieksekusi ISIS, termasuk ayahnya dan tiga orang dari satu keluarga yang menjadi tetangganya.

Baca: Demo 4 November, Inilah 4 Kelompok yang Berkepentingan Menurut Pengamat

ISIS menggunakan kampus pertanian di kota itu sebagai "ladang pembantaian" untuk ratusan orang pada hari-hari sebelum pasukan Irak merebut kota ini, kata Ahmed.

"Mereka menyiksa waga di dalam penjara dan lalu menyeretnya ke luar penjara untuk mereka tembak mati atau dipenggal kepalanya," sambung dia.

Jalan ke kampus pertanian itu telah ditanami ranjau sehingga tidak mudah dilalui pasukan koalisi, termasuk wartawan Reuters.

Militer Irak mengatakan pasukannya di kompleks itu telah menemukan jenazah-jenazah yang kepalanya dipenggal di antara 100-an jenazah warga sipil yang ditemukan di sini.

Berhari-hari sembunyi dari endusan ISIS

Penjara yang berada di seberang rumah Ahmed itu adalah bekas rumah seorang perwira tentara Irak yang kabur setelah serangan kilat ISIS pada 2014.

Sumber:
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved