Bermacam Sindiran dalam Kampanye Akbar Anies-Sandi dan Ahok-Djarot
Tak hanya puja-puji yang dilontarkan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi saat menggelar kampanye akbar
"Kita sesungguhnya dengan pihak manapun asal dia adalah warga Jakarta, jangan hina orang lain, perbedaan politik, suku, agama, Insya Allah Jakarta ke depan akan jadi Jakarta yang maju kotanya," ujar Sohibul.
Sehari sebelum kampanye akbar Anies-Sandi, Sabtu (/2/2017), pasangan nomor dua, Ahok-Djarot juga menggelar kampanye akbar berbentuk konser musik.
Dalam konser tersebut, pantun Butet Kartaredjasa yang sarat sindiran juga menuai riuh dari para pendukung Ahok-Djarot.
"Jaka sembung makan mangga gadung, waspadalah kalau Jakarta mendung, karena otak enggak nyambung berfantasilah Jakarta jadi kota terapung," ujar Butet di Ex-Driving Range Golf, Senayan Lantunan pantun yang dibacakan Butet, semuanya bertema tentang DKI Jakarta.
Selain itu, isi pantun tersebut juga berisi dukungan kepada Ahok dan Djarot.
"Menguras banjir janganlah memakai panci, mengurus banjir jangan hanya dengan fantasi. Yang lain baru sebatas janji, Ahok dan Djarot sudah terbukti," ucap Butet.
"Prajurit mengundurkan diri namanya disersi, harusnya didenda karena yang mengongkosi negara. Dilengser dari menteri banting setir ngejar ambisi, jadi kutu loncat tak mengapa asalkan bisa berkuasa," ujar Butet.
Pemilihan Kepala Daerah Jakarta akan digelar kurang dari 10 hari lagi, Rabu (15/2/2017). Sebelum masa tenang, ketiga pasangan calon akan kembali menggelar kampanye akbar. (Nibras Nada Nailufar)
