200 Wanita Subur di Belitung Pasang Alat Kontrasepsi Jangka Panjang
Sekitar 200 orang wanita muda usia subur yang ikut serta memasang alat kontrasepsi berupa implant, IUD dalam kegiatan tersebut.
Laporan Wartawan Pos Belitung, Krisyanidayati
POSBELITUNG.COM, BELITUNG - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pencatatan Sipil, dan Pengendalian Penduduk (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan pembinaan dan pelayanan keluarga berencana (Fasilitasi KB Muspida) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini berlangsung di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung, Kamis (13/4).
Sekitar 200 orang wanita muda usia subur yang ikut serta memasang alat kontrasepsi berupa implant, IUD dalam kegiatan tersebut.
Mereka yang melakukan pemasangan alat kontrasepsi ini mendapatkan bingkisan.
"150 peserta disini, 50 peserta di Membalong karena ada kunjungan ke kampung KB," kepala bidang pengendalian penduduk DPPKBPMD kabupaten Belitung, Akhirin.
Dalam kegiatan tersebut hadir gubernur Babel, Rustam Effendi, bupati Belitung, Sahani Saleh dan berbagai unsur muspida yang mendukung kegiatan pencanangan itu.
Kegiatan yang memfasilitasi masyarakat khususnya wanita usia subur untuk melakukan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang, guna megendalikan angka pertumbuhan penduduk.
Kepala bidang pengendalian penduduk dan KB Mudiarti mengatakan kegiatan ini akan dilakukan di lima kabupaten kota yakni, Belitung, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka, dan Bangka Barat.
"Pembinaan dan pelayanan memudahkan masyarakat untuk pelayanan kualitas MKB MKJP, sehingga dapat menurunkan angka kelahiran, dan memotivasi pasangan usia subur untuk mengganti alat kontrasepsi jangka panjang," katanya.
Bupati Belitung, Sahani Saleh mengatakan persoalan KB merupakan hal yang harus diproiritaskan, mengingat tingginya angka perceraian di Kabupaten Belitung yang dapat memberikan efek buruk terhadap anak.
"Keluarga ini unit terkecil, kalau keluarga tidak terencana ini akan sulit, di Pulau Belitung kurang lebih dari 1200 orang bercerai dalam setahun, satu minggu ada 11-12 undangan, tapi setiap hari juga ada 3-4 orang yang bercerai di pengadilan. Ini yang harus kita tekankan, jangan nikah dan punya anak kalau belum cukup umur dan," kata Sanem.
Gebernur Babel, Rustam Effendi mengatakan pihaknya sangat mendukung program KB untuk mewujudkan masyarakat dan keluarga yang sejahtera. Selain itu, ia berharap ini menjadi prioritas bersama dalam rangka mengendalikan pertumbuhan penduduk.
"Kita harus dukung hal ini, karena keluarga banyak hal yang harus dipertimbangkan baik dari persoalan managemen rumah tangga hingga persoalan kesejahteraan, dan kita juga berharap pembangunan juga sejalan dengan kesejahteraan masyarakat," katanya.