Wanita Ini Terus Menangis, Syok Kehilangan Uang Warisan Sebanyak Rp 2 Miliar, Ini Penyebabnya

“Sakit, sedih dan jengkel mengingat uang warisan tak kembali dan tak jelas dimana,” ungkap Ummi sambil menyeka air mata saat ditemui di rumahnya

Eberita.org
Ilustrasi 

POSBELITUNG.COM, YOGYA - Warga diminta berhati-hati dengan penawaran investasi berjangka yang ditawarkan dengan iming-iming bunga besar.

Bukannya tabungan bertambah, namun uang miliaran rupiah pun bisa amblas seketika dan tak tahu dimana rimbanya.

Ummi Salamah (46) terus menangis mengingat uangnya senilai Rp 2 miliar lenyap tak berbentuk  di tangan perusahaan pialang investasi berjangka di Yogyakarta.

Uang haknya sebagai ahli waris keluarga yang sedianya untuk tabungan pendidikan dua anaknya itu hingga kini tak kunjung kembali.

“Sakit, sedih dan jengkel mengingat uang warisan tak kembali dan tak jelas dimana,” ungkap Ummi sambil menyeka air mata saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Rabu (6/9/2017).

Ummi Salamah (46), warga Ngampilan menunjukkan bukti transfer dan juga dokumen perjanjian dengan PT Kontak Perkasa Futures yang diduga telah menipu uangnya Rp 2 Miliar.
Ummi Salamah (46), warga Ngampilan menunjukkan bukti transfer dan juga dokumen perjanjian dengan PT Kontak Perkasa Futures yang diduga telah menipu uangnya Rp 2 Miliar. (TRIBUNJOGJA.COM/AGUNG ISMIYANTO)

Petaka yang dialaminya itu datang pada awal Desember 2015, dimana ada seorang wanita memperkenalkan diri dari salah satu bank dan menawarkan investasi bursa.

Awalnya, Ummi sudah menolak untuk mengikuti tawaran tersebut.

“Saya menolak karena saya awam tentang investasi bursa. Sebelumnya saya mendeposito uang saya ini seluruhnya di bank milik pemerintah daerah DIY,” ungkapnya.

Hanya saja, pegawai yang mengaku bernama Nina itu terus merayu Ummi.

Bahkan, sempat memperkenalkan Ummi dengan Saskia, yang merupakan wakil pialang perusahaan bisnis investasi bursa.

Saskia ini, disebut Ummi sebagai salah satu tetangganya dan sudah pindah rumah.

Menurut Ummi, dua wanita itu kemudian memberi iming-iming padanya.

Diantaranya, dia ditawari mendapat keuntungan Rp 13 juta dari investasi sebesar Rp 100 juta.

Selain itu, dia juga diiming-imingi hadiah dan juga emas batangan.

“Pada saat itu, penampilan kedua wanita ini juga sangat terpercaya, mereka juga pakai mobil mewah. Apalagi, salah satu diantaranya sedang hamil dan mereka santun, sehingga saya percaya saja,” paparnya.

Hati Ummi yang sudah tergiur dengan jumlah uang tersebut lantas membuatnya sempat gelap mata.

Pada tanggal 3 Desember 2015, akhirnya dia mentransfer Rp 200 juta ke perusahaan pialang investasi, PT Kontak Perkasa Futures.

Dia ditawari investasi momen bulanan yang bisa diambil dalam jangka waktu satu bulan.

Dia akhirnya mengambil investasi momen bulanan, akhir tahun, awal tahun, dan Imlek.

Usai menransfer uang sebesar Rp 200 juta tersebut, Ummi diminta tanda tangan surat perjanjian dengan perusahaan tersebut.

Anehnya, dia tidak dibacakan resiko dari perjanjian investasi yang tertera dalam surat perjanjian itu.

Bahkan, Ummi mengaku sempat didikte untuk menanda tangani surat tersebut.

“Saya tidak dibacakan resiko-resiko dari investasi ini. Selain itu juga saya tidak membaca surat itu dan percaya saja. Saya tanda tangani tanpa sepengetahuan suami saya,” paparnya.

Tak berhenti sampai di situ, Ummi kembali melakukan transfer untuk program investasi momen Natal atau akhir tahun.

Transfer tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 2015 dengan nominal sebesar Rp 500 juta.

Kala itu, dia mendapat satu unit sepeda motor jenis scoopy.

Pada akhir tahun 2015, dia pun mendapat uang Rp 100 juta yang disebut oleh pihak pialang sebagai keuntungan. Ummi pun semakin mempercayai program investasi ini.

Dia pun tetap diminta tanda tangan di dalam mobil usai melakukan transfer ke nomor rekening milik perusahaan tersebut.

Ummi pun tak tanggung-tanggung langsung menyetor Rp 1 miliar pada tanggal 5 Januari 2016.

Transfer yang dilakukannya ini pun merupakan program momen awal tahun.

Sama seperti transfer sebelumnya, Ummi diminta tanda tangan di mobil dalam perjalanan pulang ke rumah.

Sementara, transfer yang terakhir dilaksanakan oleh Ummi pada tanggal 1 Februari 2016 sebesar Rp 300 juta sebagai investasi momen Imlek.

Untuk program yang terakhir ini, dia dijanjikan akan mendapatkan emas batangan.

“Namun, setelah saya menransfer Rp 2 miliar, janji uang saya dikembalikan pada akhir Maret tahun 2016 hingga saat ini tidak bisa cair,” jelasnya.

(Tribun Jogja/Agung Ismiyanto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved