Pahami Kondisi Menurun Usai Keguguran, Seperti yang Dialami Wulan Istri Kedua Opick
Kuret relatif aman dilakukan, namun ada beberapa risiko yang mungkin terjadi seperti perdarahan parah, infeksi dalam rahim
POSBELITUNG.CO-- Kabar duka baru saja datang dari penyanyi religi Opick, yang kehilangan sosok istri keduanya yang bernama Wulan Mayangsari.
Wulan Mayangsari diketahui meninggal dunia setelah kondisirnya terus mengalami penurunan sejak keguguran anak lelakinya dua bulan lalu.
Sebenarnya, apa yang dialami oleh Wulan Mayangsari?
Dalam dunia medis, ada proses yang biasa dijalani bagi kita yang mengalami keguguran, yaitu kuret.
Kuret atau prosedur kuretase merupakan prosedur yang dilakukan oleh ginekolog selama kurang lebih 10-15 menit pada pasien yang telah dibius untuk mengangkat jaringan pada rahim.
Ada dua tahap yang akan dilakukan.
Pertama adalah dilatasi.
Pada tahap ini akan dioleskan obat pada vagina untuk melebarkan leher rahim, atau dengan menaruh alat bernama laminaria yang akan menyerap cairan pada leher rahim sehingga bisa melebar.
Setelah itu adalah kuretase atau pengangkatan lapisan dan isi rahim dengan alat tipis berupa sendok bernama kuret.
Lalu, kondisi pasien akan terus dimonitor selama beberapa jam untuk memastikan pulih sepenuhnya dari obat bius dan mendeteksi komplikasi.
Komplikasi yang mungkin muncul adalah perdarahan hebat, mengantuk, mual, dan muntah.
Umumnya, pasien dapat langsung pulang setelah prosedur dan bisa kembali beraktivitas dalam 2 hari.
Meski demikian, tak sedikit pasien yang mengalami perdarahan vagina selama kurang lebih 1 hingga 2 minggu sehingga disarankan untuk menggunakan pembalut.
Kuret relatif aman dilakukan, namun ada beberapa risiko yang mungkin terjadi seperti perdarahan parah, infeksi dalam rahim, serta luka dan kerusakan dalam rahim.
Luka dan kerusakan dalam rahim ini juga disebut sindrom Asherman, yang dapat menyebabkan keguguran di masa mendatang, nyeri haid atau bahkan berhenti haid, atau kemandulan.
