Warga Jelutung Tak Setuju Lokasinya Jadi TPA Regional Karena Takut Bau dan Cemari Lingkungan
Masyarakat Desa Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah tak setuju dengan pembangunan TPA karena dianggap akan menimbulkan bau busuk
Penulis: Riki Pratama | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama
POSBELITUNG.CO - Masyarakat Desa Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah tak setuju dengan pembangunan TPA karena dianggap akan menimbulkan bau busuk dan pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Hal itu dikatakan oleh Andi mantan Kades Jelutung yang telah habis masa jabatanya pada 16 April lalu, menjelaskan itu kepada bangkapos.com, pada Senin (7/5/2018) siang.
"Masyarakat tidak setuju, karena masalah bau dan pencemaranya, itu menjadi alasan, selain itu warga sudah mengajukan surat penolakan ke pihak Provinsi Babel,"ujar Andi
Ia menambahkan, walau perwakilan sudah diajak keluar Kota, tak lantas membuat warga terpengaruh terhadap upaya pembangunan TPA di Desa Jelutung. Menurutnya ada yang berbeda antara dataran Kota Balikpapan dan Desa Jelutung.
"Kalau di Balikpapan berbeda, ia tempatnya tinggi, untuk pembuanganya, seperti ada lahan curam, kayak jurang berbeda dengan disini yang rata dengan tanah, sehingga takut menimbulkan bau, saya mendengarnya seperti itu, karena saya tidak ikut pergi waktu itu,"tuturnya
Ia mengatakan, terkait upaya pembangunan itu dirinya pribadi mengikuti saja, apa yang diinginkan oleh Pemerintah daerah, namun menurutnya untuk melaksanakan itu, diperlukan juga persetujuan dari masyarakat banyak.
" Kalau saya ini mengikuti saja, tetapi susah kalau masyarakat tidak setuju, susah juga, nanti mereka demo,"tukasnya
