Kronologi Ledakan Bom di Gereja Pentakosta Surabaya, Juru Parkir Diduga Lihat Mobil Lakukan Ini

Wahono (56), juru parkir Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) mengaku melihat detik-detik sebelum bom meledak.

TRIBUNJATIM/IST
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

POSBELITUNG.CO - Wahono (56), juru parkir Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) mengaku melihat detik-detik sebelum bom meledak.

Baca: Korban Terus Bertambah, Kini 10 Tewas dan 41 Luka-luka Akibat Gereja Surabaya Dibom

Kepada TribunJatim.com, Wahono saat itu sedang membantu parkir kendaraan jemaah yang hendak bubaran.

Petugas gabungan polisi, tim medis dan pemadam kebakaran bersiag di Jalan Arjuno Surabaya pasca terjadinya ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan pada Minggu (13/5/2018)
Petugas gabungan polisi, tim medis dan pemadam kebakaran bersiag di Jalan Arjuno Surabaya pasca terjadinya ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan pada Minggu (13/5/2018) ()

“Nah pas ngatur motor ternyata ada mobil masuk nyelonong begitu saja,” katanya.

“Usai masuk dan nabrak pintu, mobilnya meledak,” lanjutnya.

Baca: Akibat Bom di Gereja Surabaya, Bocah Usia 11 Tahun Meninggal Sementara Adiknya Kritis

Usai meledak, Wahono pun mengaku melihat sejumlah rekannya luka parah.

Sembari berbaring, dua orang rekannya mengerang kesakitan dan meninggal dunia di tempat.

Tak hanya itu, sejumlah jemaah juga turut ketakutan dan mengalami luka ringan maupun parah.

Baca: Sebelum Ledakan, Saksi Mata Ungkap Ciri-ciri Terduga Pemboman Gereja di Surabaya

“Usai ledakan saya bantu korban yang masih selamat dan saya juga nggak pernah menyangka kalau bakal ada bom,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved