Malu Diejek Mata Orangtua Picek, Sang Anak Menyesal Seumur Hidup Setelah Tahu Faktanya

Ibu tidak pernah meminta balasan atas pengorbanan yang dia lakukan bagi anaknya. Seorang ibu hanya

zoom-inlihat foto Malu Diejek Mata Orangtua Picek, Sang Anak Menyesal Seumur Hidup Setelah Tahu Faktanya
net
Ilustrasi wanita tua

POSBELITUNG.CO - Setiap orang di dunia ini pasti memiliki ibu. Sebagian besar tentu menganggap ibunya sebagai sosok yang menjadi panutan. 

Seorang ibu adalah sosok yang sangat mulia dalam kehidupan ini. Kesakitan yang dialaminya demi melahirkan kita ke dunia ini sungguh tidak dapat terbalaskan.

Seorang ibu pun senantiasa berperan besar dalam perkembangan anak-anaknya. Mengemban tugas dan tanggung jawab yang teramat besar demi memberikan yang terbaik bagi sang buah hati.

Ibu tidak pernah meminta balasan atas pengorbanan yang dia lakukan bagi anaknya. Seorang ibu hanya menginginkan anak-anaknya menjadi orang sukses dan bahagia.

Berikut ini sebuah kisah inspiratif, bagaimana kasih sayang seorang ibu hingga rela mengorbankan segalanya, seperti dilansir Sripoku.com dari Muhadharah Syaikh Nabil Al Uudi hafidzahullah dalam alamiry.net (Kajian Al Amiry).

Dapat diambil pelajaran, bagaimana besar dan mulianya hati wanita yang melahirkan setiap manusia ke muka bumi ini, demi kebahagian anak-anaknya. Selengkapnya, baca kisah di bawah ini:

Disebuah daerah, terdapat ibu yang merawat anak balitanya yang sudah menjadi yatim.

Sang ibu telah ditinggal mati oleh suaminya sehingga dia harus merawat anaknya dengan seluruh tenaga yang dikerahkan olehnya.

Sang ibu sangatlah miskin sehingga dia harus bekerja hanya untuk menafkahi anaknya yang yatim.

Perlu diketahui, bahwasanya sang ibu hanya memiliki satu mata saja dalam istilah lain mata beliau yang satunya telah cacat atau yang lebih dikenal dengan bermata picek.

Dan sang ibu sangat bahagia ketika beliau telah bisa menyekolahkan anaknya dan bisa mengantar jemput anaknya untuk pulang pergi ke sekolah.

Pada awal mula anaknya masuk sekolah, teman-temannya selalu mengejek ibunya yang bermata picek,

“Lihat ibumu itu.. Dia bermata picek”. Akan tetapi sang anak tidak memperdulikannya karena dia masih kecil dan belum paham.

Namun ketika sang anak sudah mulai tumbuh besar, dia malu dengan penampilan ibunya yang bermata picek. Lantas dia berkata kepada ibunya,

“Bu.. Jangan engkau datang lagi ke sekolah untuk menjemput dan mengantarkanku ke sekolah. Aku malu dari teman-temanku karena penampilanmu”.'

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved