Malu Diejek Mata Orangtua Picek, Sang Anak Menyesal Seumur Hidup Setelah Tahu Faktanya
Ibu tidak pernah meminta balasan atas pengorbanan yang dia lakukan bagi anaknya. Seorang ibu hanya
Sang anak berkata kepada ibu, “Untuk sekali lagi, ibu jangan coba-coba untuk datang kesini demi menjengukku. Karena kamu telah membuat anak-anakku menangis”.
Terkejut sang ibu serasa petir telah menyambar dirinya. Kemudian menangislah ia terseduh-seduh karena perlakuan anak kesayangannya yang seperti itu. Apalah daya dia hanyalah seorang ibu tua yang bermata picek.
Sang ibu meng”iya”kan permintaan anaknya. Dia berjanji untuk tidak akan mendatanginya lagi.
Dia berjanji tidak akan mengunjungi anaknya lagi. Dan dia berjanji tidak akan melihat anaknya lagi. Hal tersebut semata-mata karena dia ingin memenuhi permintaan sang anak tercinta.
Pulanglah sang ibu dengan berat hati, matanya selalu basah dan menangis. Sesampai di rumah, kesedihannya hanya akan menambahkan penyakit yang ada pada tubuhnya.
Dia berbaring diatas kasur dengan kesedihan dan penyakit pada tubuhnya.
Dan pada akhirnya “innaa lillah wa innaa ilaihi raaji’uun” dia wafat dan meninggalkan anak dan beberapa cucu yang merasa takut dari kepicekan matanya.
Ketika sang anak mengetahui bahwasanya ibunya telah meninggal, dia datang untuk melihat jenazah ibunya. Ada salah satu tetangganya yang memberikan surat wasiat dari sang ibu untuknya.
Isi:
Dari ibu yang merindukanmu..
“Wahai anakku.. Aku telah memaafkan seluruh kesalahanmu. Aku telah memaafkan seluruh sikapmu untukku. Aku benar-benar menyayangimu anakku.. Dan aku sungguh merindukanmu..
Ketika kamu lahir di dunia ini, kamu terlahir dengan satu mata, akupun bersedih dan kasihan melihat keadaanmu seperti itu..
Dokter bertanya kepadaku, “Tidakkah kita melakukan operasi mata untuk anakmu? Kalau tidak, maka dia akan hidup hanya dengan satu mata sepanjang hayatnya”.
Maka aku jawab, “Iya, kita harus melakukan operasi untuk anak kesayanganku”.
Lantas dokter bertanya kepadaku, “Namun tidak ada satupun yang mau mendonorkan matanya untuk anakmu”.